MENKEU INGATKAN APARATNYA JANGAN BERBUAT “MACAM-MACAM”[1]
Denpasar, Antara
Menteri Keuangan (Menkeu) Mar ‘ie Muhammad mengingatkan aparat di jajaran Departemen Keuangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak berbuat “macam-macam “atau mencari-cari pekerjaan di luar tugasnya sendiri.
“Saya tidak akan jemu-jemu mengingatkan hal itu, aparat Depkeu jangan cari yang macam-macam ,” kat a Mar ‘ie ketika meresmikan Gedung Keuangan Negara di Denpasar, Senin.
Tugas di Depkeu sendiri sudah luas dan berat , kenapa harus mencari- cari pekerjaan lain yang bukan pekerjaannya.
“Melaksan akan tugas sendiri sudah sulit, kenapa harus cari-cari kerjaan lain,”kata Menkeu.
Dikatakannya, Depkeu punya kedudukan penting dalam pembangunan nasional, dan bahkan tidak berlebihan kalau disebutkan bahwa Depkeu punya posisi sentral dalam membangun bangsa. Tugas-tugas itu, antara lain meningkatkan penerimaan dalam negeri untuk melanjutkan pembangunan, dan hal ini sudah berkali-kali diingatkan oleh Presiden Soeharto, katanya.
“Upaya peningkatan penerimaan dalam negeri ini adalah untuk kemandirian bangsa, namun tidak berarti kita harus mengabaikan pinjaman luar negeri,”ujar Mar ‘ie.
Tugas aparat Depkeu tidak hanya meningkatkan penerimaan pemasukan dari dalam negeri, tetapi juga menyangkut pengeluaran dana yang diperlukan negara. Di samping itu,kata Mar ‘ie, aparat Depkeu juga harus mendukung dan membantu sepenuhnya kelancaran arus ekspor-impor barang dalam upaya meningkatkan devisa dari ekspor non-migas. Dari tugas-tugas itu terlihat bahwa Depkeu punya peran penting dalam menggerakkan pembangunan disamping departemen lain.
“Komitmen kita sekarang adalah bagaimana meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan profesionalitas aparat,” kata Mar’ie.
Menkeu pada kesempatan itu mengimbau agar pemerintah daerah setempat ikut membantu membimbing aparat Depkeu.
“Pemerintah daerah hendaknya tidak segan-segan menegur aparat Depkeu bila ada kesalahan, dan kalau perlu dijewer,”ujar Mar ‘ie. Seusai peresmian, Menkeu meninjau Gedung Keuangan Negara berlantai tiga itu. (U-DPS-003/B/EU07/ 8/08/9411:38/RU1/12:07)
Sumber:ANTARA(05/08/1994
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 329-330.