Men/Pangad Letdjen Soeharto: KAMI, SOCIAL FORCE DAN ALAT REVOLUSI
Jang tak dapat lepaskan diri dari pelaksanaan pemurnian demokrasi dan perbaikan ekonomi [1]
Djakarta, Berita Yudha
Men/Pangad Letdjen Soeharto dalam sambutannja pada pembukaan musjawarah kerdja KAMI Pusat Minggu malam di Wisma Karti Ragunan Pasar Minggu menjatakan, bahwa KAMI adalah social force dan alat revolusi jang pada tingkat perdjuangan bangsa dewasa ini tidak dapat melepaskan diri dari pelaksanaan pemurnian demokrasi dan perbaikan ekonomi.
Menurut Letdjen Soeharto, masalah pemurnian pelaksanaan demokrasi dan perbaikan ekonomi tersebut bukan sadja mendjadi kewadjiban pemerintah tetapi seluruh bangsa baik ABRI, parpol, ormas maupun kesatuan2 aksi.
Dikatakan bahwa untuk melaksanakan tugas tersebut adalah penting artinja, social support, social participatio, social control dan social responsibililty.
Sementara itu KAMI diharapkan agar mendjauhkan diri dari hanja pandai menjalahkan dan pandai menuntut sebab kita tidak menghendaki mental Gestapu/PKI jang hanja pandai menuntut pemerintah dan menjatuhkan pemerintah, sedangkan di balik tuntutan dan tuduhan itu terdapat itikad tidak baik.
Muker Untuk Lakukan Re-think dan Re-shape
Waperdam Hankam a.i./Men. Pangad Letdjen. Soeharto dalam awal sambutannja menegaskan betapa pentingnja melakukan re-think dan re-shape bagi KAMI dalam melandjutkan tugas dan peranan mahasiswa dalam kelandjutan perdjuangan bangsa Indonesia.
Hal itu diperlukan dalam hidup manusia untuk penjempurnaan, pendewasaan dan peningkatan kehidupan akan tetapi hal itu djanganlah didjalankan seperti jang dipraktekkan Gestapu/PKI, dimana re-think, re-shape, instrospeksi, retrospeksi, inkoreksi dsb. hanja dipakai sebagai slo-gan2 dibibir, kata Letdjen Soeharto.
Letdjen Soeharto menambahkan bahwa re-think, re-shape dsb. haruslah selalu didasarkan pada kepentingan umum, kepentingan nasional, kepentingan revolusi Indonesia dan kepentingan AMPERA dan sama sekali bukan untuk kepentingan individu dan golongan.
Tugas Revolusi Pantjasila Tugas Segenap Bangsa
Letdjen Soeharto lebih djauh menjatakan, bahwa KAMI adalah unsure pendobrak dan tenaga pendorong jg dimasa depan akan mendjadi tenaga pimpinan dari perdjuangan bangsa. oleh sebab itu, dalam rangka konsolidasi organisasi, KAMI harus memperhitungkan luas besarnja tugas KAMI dengan social forel dan alat revolusi lainnja
Menurut Letdjen Soeharto, pembedaan dan pembagian ini sangat perlu, karena tugas revolusi Pantjasila adalah tugas segenap bangsa Indonesia jang progresip revolusioner Pantjasila.
Dikatakan, bahwa sedjak 17 Agustus 1945 malahan djauh sebelumnja, suksesnja perdjuangan bangsa Indonesia adalah karena gotong-rojong, persatuan dan kesatuan sebab suatu paksaan akan kebenaran sendiri seperti jang ber-ulang2 dilakukan PKI selalu mengalami kegagalan.
Letdjen Soeharto menegaskan kembali hakekat panggilan KAMI sebagai social vorce dan alat revolution untuk menghadapi akibat2 petualangan2 kontra revolusi Gestapu/PKI.
Diharapkan oleh Letdjen Soeharto agar hakekat panggilan ini djangan sampai diabaikan, sebab kita tjukup mempunjai pengalaman pahit diantara Madiun dan Lubang Buaja. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (19/07/1966)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 347-348.