MENPANGAK DJEN POL SUTJIPTO JUDODI HARDJO

MENPANGAK DJEN POL SUTJIPTO JUDODI HARDJO

Pantjasila Dan UUD ’45 Pimpin ABRI Dan Rakjat [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersendjata

MEN/PANGAK Djendral Polisi Soetjipto Judodihardjo menegaskan dengan tandas bahwa setiap kemadjuanABRI haruslah menambah kesadaran kita untuk menanggapi missionABRI sebagai alat pertahanan-keamanan, dan sebagai alat karya revolusi serta chususnja sebagai penertib dan pengaman masjarakat, setjara lebih positip lagi dengan semangat jang selalu mengindahkan djiwa dan semangat UUD-45.

Oleh karenaABRI memang dilahirkan dalam Revolusi Kerakjatan Indo­nesia dalam keadaan apapun dan dalam kemadjuan jang bagaimanapunABRI akan serta selalu kepada sumbernja, Revolusi ’45, jaitu rakjat Indonesia dan AMPERA, dengan melaksanakan dengan murni Pantjasila dan UUD 45.

Orde Baru

Bukan sendjata jang memimpin Pantjasila dan UUD 45, akan tetapi Pantjasila dan UUD 45 jang memimpinABRI dan rakjat, demikian sekali lagi ditegaskan oleh MenPangak pada amanatnja menjambut HUT ABRI ke XXI hari ini.

Berkata Soetjipto Judodihardjo bahwa dalam menindjau keadaan masjarakat sekarang ini, telah merupakan suatu kenjataan bahwa sedang berkembang tata masjarakat jg lazim dikenal dengan Orde Baru, berisikan itikad hendak mengawal, mengamankan serta mengamalkan pelaksanaan Pantjasila dan UUD 45 setjara murni, konsekwen sebagai mana dituangkan dalam ketetapan2 SU ke IV MPRS, chususnja pengamanan Kabinet AMPERA.

Dalam membina Orde Baru dan mengaman sukseskan perdjoangan Kabinet Ampera terasa timbulnja gedjala2 jg. hendak menjeret kita kembali kepada kesalahan2 dimasa Orde Lama, dimana proloog Gestapu PKI berupa opportunisme politik, avonturisme ekonomi dan radikalisme kiri dan kanan, perdjoangan jg realistis pragmatis tidak boleh sekali2 meninggalkan idealisme perdjoangan Ampera jang anti nekolim, demikian MenPangak, Djenderal Polisi Soetjipto Judodihardjo. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (05/10/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 397-398.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.