MENPANGAL MULJADI: KODAMAR VIII PENTING UNTUK MEWUDJUDKAN “JALES VEVA JAYAMAHE”

MENPANGAL MULJADI: KODAMAR VIII PENTING UNTUK MEWUDJUDKAN “JALES VEVA JAYAMAHE” [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersendjata

Menteri Panglima Angkatan Laut Laksamana Muda Laut Muljadi dalam peresmian Kodamar VIII di Semarang Djum’at kemarin menjatakan, bahwa makin lama perdjoangan kita makin berat, revolusi kita makin besar rintangannja. Memang, demikian MenPangal, revolusi kita tidak henti2nja menghadapi tantangan, rintangan dan rong2an dari musuh2nja jang menggunakan akal dan muslihat, sifat dan bentuknja jang beraneka ragam.

Oleh sebab itu MenPangal mengharapkan hendaknja kita makin lama djuga makin tabah, makin tinggi kesadaran berevolusi kita, karena adalah bukan dinamakan revolusi kalau didalam perdjalanannja tidak menemui tantangan dan rintangan, dan memang tiada revolusi tanpa tantangan.

Semua tantangan itu dapat kita tutup sama sekali, asal kita didalam melaksanakan setiap tugas revolusi dan negara itu tjukup bersikap ksatrya, djudjur tanpa pamrih. Maka untuk berhasil keluar daripada situasi serius dewasa ini, terutama dalam bidang ekonomi, kita harus lebih berani untuk mawas diri, lebih berani untuk bersikap ksatrya.

Mendjadi tugas mutlak dari Angkatan laut untuk tetap mempertahankan nama baik dan keharuman Negara, sehingga ALRI kita chususnja dan ABRI pada umumnja tetap memperoleh kepertjajaan dari segenap rakjat, sebagai alat perdjoangan, alat pertahanan/keamanan dan alat revolusi jang mampu melaksanakan setiap tugas jang dibebankan oleh negara dan revolusi diatas pundak kita.

Achirnja MenPangal mengharapkan agar setiap melaksanakan amal bakti, senantiasa berpedoman kepada Doktrin Revolusi jang bersumber utama pada adjaran2 Pemimpin Besar Revolusi, dan diharapkan keinsjafan mereka dalam mengemban Ampera serta tetap pertahankan, keutuhan, kekompakan antara ALRI chususnja dan ABRI pada umumnja dan terus pertahankan keutuhan Tri abdi Ampera, PBR-ABRI-Rakjat, karena kalau kita tetap kompak bersatupadu, tidak ada satu musuhpun jang mampu menggagalkan revolusi kita, melenjapakan kemerdekaan kita dan meniadakan Pantjasila kita. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (30/04/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 277-278.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.