MENPORA KEJUARAAN BULUTANGKIS DUNIA BEIJING

MENPORA KEJUARAAN BULUTANGKIS DUNIA BEIJING

Jakarta, Antara

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) dr. Abdul Gafur mengatakan kejuaraan dunia bulutangkis di Beijing, RRC 18 sampai 24 Mei akan digunakan tim Indonesia sebagai langkah menuju Olimpiade 1992.

Keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjadikan bulutangkis sebagai olahraga Olimpiade merupakan perjuangan Indonesia termasuk surat dari Presiden Soeharto kepada Presiden Korea Selatan yang minta supaya bulutangkis ditampilkan secara eksebisi di Olimpiade Seoul 1988 nanti, kata Menpora ketika menerima kontingen Indonesia yang akan berangkat ke Beijing di Graha Pemuda, Jakarta, Selasa.

Menurut Menpora semua itu harus jadi pemikiran Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB.PBSI) karena Indonesia ingin mencatat sejarah baru pada Olimpiade 1992, untuk meraih medali yang sejak penampilan Indonesia pada Olimpiade sejak tahun 1950-an belum satupun medali diperoleh.

Dalam usaha perolehan medali di Olimpiade 1992, Menteri mengharapkan agar PB.PBSI mulai sekarang menyusun strategi. Diakuinya dalam rangka menjalankan strategi itu salah satu faktor penting adalah dana. “Nah pemerintah akan membantu,” Janjinya.

Mengenai kejuaraan dunia di Beijing kepada kontingen bulutangkis Indonesia yang diantar Ketua Harian PB.PBSI, P.Soemarsono, Menpora mengharapkan agar seluruh pemain berjuang sekuat tenaga. “Tampilkan pengalaman dan semangat ke­ Indonesia,” pinta Abdul Gafur.

Lebih Ianjut Menpora mengemukakan di Beijing nanti selain menja di misi duta olahraga, tetapi ju ga sebagai misi diplomatik.

Hubungan diplomatik kedua negara (RRC dan Indonesia-Red) yang masih ngambang melalui olahraga ini pada waktunya akan pulih kembali, kata Menpora sambil menambahkan ini jadi tugas kontingen bulutangkis Indonesia.

Sementara P. Soemarsono yang bertindak sebagai tim menejer melaporkan kejuaraan dunia nanti diikuti 60 negara dimana 26 negara diantaranya tergolong kuat.

Kontingen yang akan berangkat 14 Mei via Hongkong itu beranggotakan enam pemain puteri, 12 putera dan delapan offisial dengan tim menejer P. Soemarsono.

Sementara pemain utama Indonesia, Icuk Sugiarto kepada ANTARA menyatakan menganggap biasa ia diunggulkan di tempat kedua setelah Morten Frost Hansen dari Denmark.

“Bagi saya diunggulkan atau tidak adalah hal yang biasa,” katanya sambil menyatakan tekadnya untuk berjuang semaksimal mungkin.

“Bagaimana peluang Icuk nanti,” tanya ANTARA. Saya berangkat dengan menjalankan  tugas sebaik mungkin dan berusaha akan menampilkan apa yang ada pada saya,” Icuk bertekad sambil mengakui cidera di kakinya belum 100 persen sembuh.

Sumber : ANTARA (05/05/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 726-727

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.