MENTAN INDONESIA DUKUNG SAOUMA DIRJEN FAO

MENTAN INDONESIA DUKUNG SAOUMA DIRJEN FAO

Jakarta, Antara

Menteri Pertanian Achmad Affandi mengatakan Indonesia mendukung kembali Edouard Saouma sebagai Dirjen FAO karena berpendapat adalah tidak bijaksana untuk sikap Indonesia dalam sidang Organisasi Pertanian dan Pangan PBB (FAO) yang berlangsung di Roma tanggal 7-27 November itu dijelaskan kepada pers oleh Affandi sesudah melaporkan hal itu kepada Presiden Soeharto di Bina graha, Kamis.

Dalam sidang tersebut Saouma yang terpilih untuk masa jabatan ketiga meraih suara dari 94 negara dibanding sainganya, Moise Mensah yang mendapat dukungan dari 59 negara.

Saouma yang mulai memangku jabatan Dirjen FAO sejak tahun 1975 itu, terutama mendapat dukungan dari negara-negara Amerika Latin, TimurTengah, serta beberapa negara Barat seperti Perancis dan Belgia.

Calon lainnya, Mensah yang berasal dari Benin, Afrika antara lain mendapat dukungan dari Amerika Serikat, Inggeris dan Kanada. Achmad Affandi mengatakan bidang pertanian di dunia sekarang ini menghadapi situasi yang memprihatinkan, karena di satu pihak adanya pertambahan produksi yang mengakibatkan cadangan menumpuk, namun di pihak lain ternyata masih ada kelaparan dan kekurangan gizi (malnutrisi) di beberapa negara.

“Indonesia tidak memilih bangsa, atau pun bersikap senang atau tidak senang (like and dislike). Kita (dunia) memerlukan pemimpin yang berpengalaman dan tanpa cacat, tidak perduli apakah calon itu baru pertama kali diajukan ataukah sudah dua bahkan tiga kali sebagai Dirjen FAO,” kata Affandi yang datang ke Bina graha bersama Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pangan Ir Wardoyo.

Dalam sidang tersebut, Indonesia memperoleh bantuan bernilai 420.000 dolar AS dari FAO yang akan dimanfaatkan bagi penyediaan fasilitas latihan persusuan di Balai Latihan Pegawai Pertanian di Batu, Malang Jatim.

Sementara itu, Menteri Muda Urusan peningkatan Produksi Pangan, Ir Wardoyo menjelaskan dalam sidang FAO tersebut diperoleh data tentang produksi padi dan gandum.

Pacta tahun ini produksi padi dunia diperkirakan mencapai 456,2 juta ton GKG (gabah kering giling) dibanding 472,4 juta ton, sehingga turun sekitar 16,2 juta ton.

Produksi gandum dunia untuk tahun 86 sebanyak 536,6 juta ton turun menjadi 513,7 juta ton tahun ini.

 “Dengan demikian baik padi maupun gandum yang merupakan bahan bagi makanan pokok ternyata pada tahun ini menurun produksinya akibat gangguan iklim baik banjir maupun kekeringan,” kata Wardoyo.

Sumber: ANTARA (03/12/ 1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 585-586

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.