MENTAN PROYEKSI PRODUKSI BERAS INDONESIA 1987

MENTAN PROYEKSI PRODUKSI BERAS INDONESIA 1987

Jakarta, Antara

Produksi beras Indonesia tahun ini diperhitungkan tetap meningkat dari tahun 1986, sementara di beberapa negara lain produksi menurun akibat kekeringan panjang sekarang, kata Menteri Pertanian Achmad Affandi hari Senin.

Setelah melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha Jakarta, Mentan mengungkapkan kepada wartawan bahwa ramalan ketiga produksi beras Indonesia tahun 1987 adalah 27,2 juta ton berarti jauh lebih tinggi dibanding ramalan III tahun 1986 yang tercatat 26,7 juta ton.

Sementara itu Affandi juga mengemukakan angka tetap realisasi produksi padi tahun 1986, yaitu 27,01 juta ton, berarti meningkat dibanding dengan angka pasti tahun 1985 (26,54 juta ton) dan tahun 1984 (25,93 juta ton).

Ia menjelaskan, ramalan III adalah hasil penjumlahan dari realisasi produksi beras sampai dengan bulan Agustus, ditambah angka proyeksi produksi bulan September sampai Desember.

Mentan mengemukakan, akibat kekeringan yang panjang tahun ini sejumlah negara penghasil beras diperkirakan turun produksinya termasuk Pakistan, India, beberapa  negara Afrika, bahkan Thailand-pengekspor beras utama di Asia Tenggara diperkirakan akan menurunkan ekspor berasnya dari empat menjadi dua juta ton.

Menurut Affandi, bagi petani di Indonesia kekeringan itu di samping akibat negatifnya ternyata ada hikmahnya,yaitu meningkatkan mutu beras serta meninggikan hasil rendemen dari panen beras tahun ini, sehingga rata-rata harga beras yang dapat dijual petani lebih tinggi dibanding harga dasar yang ditetapkan pemerintah.

“Biasanya rendemen rata-rata 51 persen dari hasil pungutan padi di sawah, kini menjadi rata-rata 58 persen, bahkan di Jawa Tengah ada yang mencapai 61 persen,” kata Menteri.

Dalam ramalan III produksi beras itu, kata Affandi, telah dimasukkan hasil panen sebagian area Supra Insus, yaitu sampai akhir Agustus lalu telah dipanen pada area 120.000 ha . “Jadi masih ada 160.000 ha lagi area  Supra Insus yang belum dimasukkan dalam ramalan tersebut, sehingga angka sementara nanti bisa jauh lebih tinggi dibanding ramalan ketiga tadi,” demikian Mentan.

Ia mengemukakan, program Supra Insus ternyata sangat bermanfaat dalam upaya mempertahankan swa-sembada beras maupun meningkatkan pendapatan petani. Berdasarkan hasil panen sampai akhir Agustus, katanya, supra insus di Jabar dapat menutup penurunan produksi di propinsi-propinsi lain di Jawa.

Melihat perkembangan sampai ramalan ketiga, Mentan yakin Indonesia dapat mempertahankan tingkat swa-sembada beras. “Walaupun misalnya produksi hanya mencapai 27 juta ton, itu cukup untuk mempertahankan swasembada,” ujarnya.

Sumber: ANTARA (19/10/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 560-561

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.