MENTERI ENERGI KOREA SELATAN DITERIMA PRES. SOEHARTO

MENTERI ENERGI KOREA SELATAN DITERIMA PRES. SOEHARTO

Jakarta, Suara Karya

Indonesia berusaha meningkatkan penjualan gas alam cair dan batubara ke Korea Selatan melalui kerjasama perdagangan. Usaha menaikkan penjualan itu dilakukan Indonesia karena melihat peluang pertumbuhan ekonorni negara tersebut cukup tinggi, yakni 10 persen lebih.

Menteri Pertambangan  dan Energi Subroto mengatakan hal itu setelah mendampingi Presiden Soeharto ketika menerima kunjungan menteri energi Korea Selatan, Choi Chang Nak, Jumat di kediaman Jalan Cendana.

Kontrak penjualan LND dengan pihak Korea Selatan yang ada sekarang sebesar 2,1 juta ton setahun untuk jangka waktu 20 tahun. Namun menteri tidak mengungkapkan berapa besar keinginan Indonesia untuk meningkatkan penjualan gas alam cair dan batubara.

Kerjasama yang dikembangkan dengan Korea Selatan mencakup bidang investasi, perdagangan dan teknik. Indonesia mengharapkan Korsel meningkatkan investasi di bidang gas, minyak dan batubara.

Kerjasama teknik dilakukan antara perusahaan listrik negara kedua negara. Di samping itu juga diadakan pertukaran sarjana dan karyawan untuk saling mempelajari kelebihan teknik pertambangan masing-masing negara.

Sementara itu, Menteri Energi Korsel mengatakan, dalam pertemuannya dengan Kepala Negara ia menyampaikan penghargaan dari Presiden Chun Do Hwan.

Penghargaan itu disampaikan karena kerjasama Korsel dan Indonesia selama ini telah terjalin baik, termasuk di bidang energi.

Menurut  Choi  Chang Nak, di bawah  kepemimpinan  yang baik  dari kedua Presiden, maka kedua negara telah mencapai kestabilan dan kemajuan-kemajuan.

Sumber: SUARA KARYA (05/09/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 844

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.