MENYOSONGKAN PERTEMUAN SOEHARTO – BUSH

MENYOSONGKAN PERTEMUAN SOEHARTO – BUSH

 

 

Jakarta, Pelita

PERTEMUAN dua kepala negara, yang sama-sama menggunakan predikat presiden, sama-sama pula mengetuai pemerintahan yang berbentuk presidentil kabinet, di mana keduanya adalah negara yang mempunyai banyak persamaan, juga saling mempunyai kepentingan bersama, di samping, terdapat di sana-sini sejumlah perbedaan yang tidak terlalu prinsipil, karena tidak menyulitkan untuk terus mengembangkan jalinan akrab bekerja sama, akan bermula 9 Juni nanti.

Amerika Serikat, sebuah republik federal yang merupak an negara adi-kuasa, sejak dulu sampai sekarang, di bidang politik dan ekonorni, di bidang pertahanan dan keamanan, bisa dikatakan tidak ada sebutir jarum pun yang jatuh, yang Amerika tidak tahu atau tidak mungkin denyutan jantung seorang tokoh politik atau negarawan berdebar kencang atau berhenti, tanpa Washington memantaun ya secara resmi atau tidak resmi melalui saluran apa saja yang wujud dan dimilikinya.

Amerika adalah negara payung panji, tapi bagi sementara pihak Amerika Serikat adalah negara yang laksana hantu siang dan malam, sehingga apa saja yang dibuat Amerika Serikat dan dianggap salah.

Sejak sesudah perang dunia kedua, Amerika melihat dunia ini lebih tajam ke Asia dan Pasiflk, sedangkan Indonesia berada di jalur yang demikian pentingnya, yang sebegitu rupa letak geografisnya, strategis di bidang ekonomi, perdagangan, apalagi jika dikaitkan dengan faktor keamanan, ketenteraman, baik yang sering disebut sekuriti regional yang bertolak dari sekuriti nasional masing-masing diAsia-Pasiflk, apalagi untuk kepentingan perdamaian dunia yang begitu luas pula.

Yang utama dan lebih penting, Indonesia adalah negara maritim, negara yang mempunyai banyak pulau-pulau, di mana masa lalu disebut sekitar 13.000 pulau besar kecil,tetapi beberapa tahun yang lalu,kalangan angkatan laut menampilkan angka yang lebih dari itu, sehingga Negara Kepulauan Indonesia itu, menjadi lebih penting dan sekaligus menjadi lebih perlu dan patut diberi perhatian utama pula.

Dalam situasi dan gambaran yang demikian sebagai intra Presiden Soeharto tanggal 5 Juni mendatang menuju Washington, untuk mengadakan perundingan bermula 9 Juni dengan Presiden George Bush, mengenai hubungan bilateral, masalah regional,dan juga hal-hal internasional.

 

Sukses yang Dicapai

Negara kepulauan seperti Indonesia dengan penduduknya yang sekitar 170 juta itu , merupakan salah satu negara yang dianggap mencapai sukses dalam berbagai hal oleh dunia internasional, melalui forum organisasi dunia PBB .

Tiga tahun yang lalu, Indonesia dinyatakan sukses dalam menangani masalah pangan, sehingga mencapai posisi surplus, dan dunia telah memberikan penghargaan atas hal yang mulia itu, dengan Presiden Soeharto sendiri menerimanya di Roma.

Kini, PBB juga menganggap Indonesia salah satu negara yang sukses di bidang kependudukan , yaitu melaksanakan keluarga berencana (KB) dan Presiden Soeharto ke Amerika adalah untuk menerima penghargaan pelaksanaan KB yang sukses itu.

Presiden Soeharto juga akan mengucapkan pidatonya di PBB.

Dengan demikian, dunia akan menjuruskan perhatian dan pandangannya ke alamat Indonesia dengan kepemimpinan Soeharto di bulan Juni ini, yang sekaligus bukan saja merupakan kehormatan yang begitu tinggi kepada bangsa Indonesia, melainkan juga sebagai kado HUT Pak Harto genap berusia 68 tahun. Syukur Alhamdulillah.

Dengan menampilkan surplus pangan dan sukses KB, dunia memberikan penghargaan kepada Indonesia, tidak bisa diartikan, bahwa di bidang lain Indonesia mencapai kegagalan atau kandas sama sekali.

Sukses yang kita capai di bidan g pangan dan KB ini, berkat penyuluhan dan pengertian yang berkesinambungan yang oleh masyarakat bangsa diterima dengan terbuka.

Artinya bangsa Indonesia mengikuti dan mematuhi perintah, arahan dan anjuran, sehingga kita sampai ke titik yang dihargai itu. Tanpa masalah pangan dan KB dihayati oleh masyarakat secara baik dan wajar, tentulah kita tidak akan mencapai sukses, sehingga apa yang disebut penghargaan dunia itu, tidak akan wujud sama sekali.

 

Prinsip dan Pangkal Tolak

Dalam usia Presiden Soeharto genap 68 tahun , lebih 20 tahun beliau berada di pucuk pimpinan negara, sedangkan jauh sebelum itu, Pak Harto adalah pejuang di bidang bersenjata di dalam tubuh TNI tentara nasional yang lahir dari rakyat, untuk membela serta melindungi rakyat, dalam perjalanan mengisi cita-cita kemerdekaan.

Prinsip dan pangkal tolak dari suksesnya kepemimpinan Pak Harto, adalah teguh dan konsekuen dengan (1) landasan ideologi Orde Baru, yaitu Pancasila, (2) landasan ketatanegaraan Orde Baru, yaitu UUD 1945 yang dilaksanakan secara mumi dan konsekuen, dan (3) landasan sikap mental Orde Baru, yaitu kemurnian pengabdian kepada kepentingan rakyat banyak.

Semuanya itu dibarengi dengan sikap dan sifat sederhana, jujur, berani bertindak, tidak ragu-ragu, dengan selalu mengingat dan menghayati gelora dan gejolak Orde Baru yang menyebabkan Allah Tuhan Yang Maha Esa menggerakkan hati nurani Pak Harto dan membuka babak bagi bagi sejarah kelanjutan hidup bangsa dan negara Indonesia.

 

Latar Belakang dan Perkembangan

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang panjang itu, yang melalui berbagai liku derita dan sengsara, mencapai dan memperoleh kemerdekaannya dengan revolusi.

Setelah lebih 40 tahun menjadi bangsa dan negara merdeka, posisi dan peranan Indonesia menonjol, bukan saja di Asteng dan Pasifik, malahan sudah menggelora di seluruh Asia-Pasifik, meluas ke berbagai penjuru dunia melalui forum Non-Blok, OKI, PBB, dan sebagainya.

Hubungan Indonesia dengan Amerika, Jepang, dan Jerman, adalah diantara tiga negara yang bisa disebut paling akrab dengan pelaksanaan pembangunan Indonesia, namun sejumlah negara sahabat lainnya tidak sedikit pula bantuannya kepada Indonesia.

Oleh sebab itu, manakala Presiden Soeharto setelah lebih 20 tahun berkuasa memimpin bangsa Indonesia, keberhasilannya bukan saja seperti yang telah diungkapkan di bidang surplus pangan dan sukses KB, tetapi terutama keberhasilan ikut serta mewujudkan kawasan Asia-Pasifik jadi kawasan aman, tenteram, dan tidak diancam bahaya perang yang mendadak.

Hal-hal yang demikian, bisa dibuat urutan misalnya penyelesaian konfrontasi yang tenang timbal-balik antara dua bangsa serumpun, yang laksana kusut-kusut bulu ayam, kembali utuh dan berperan aktif, dinamis mendorong kekalnya perdamaian dan keamanan,melarang ajaran komunis.

Hubungan dengan Singapura-Malaysia dan lain-lain tetangga, turut mendorong kerukunan para tetangga, sehingga kegiatan itu merupakan sumbangan positif kepada kerukunan regional di Asteng-Pasifik.

Kembalinya Indonesia jadi anggota PBB, setelah di zaman regim Orde Lama keluar organisasi dunia itu, menunjukkan upaya kepemimpinan Soeharto yang wajar dan wajib dianalisis terus-menerus betapa positifnya.

Mengutarakan sejumlah contoh itu, berikut peranan Indonesia dalam menggarap penyelesaian di Indonesia secara menyeluruh dan utuh, sekadar untuk menyegarkan ingatan berbagai pihak, bahwa posisi Indonesia sewaktu Presiden Soeharto melangkahkan kaki menuju negara adikuasa yang bernama Amerika itu, juga memasuki ambang pintu gedung PBB, cukup berada pada posisi yang kuat, utuh, kukuh, dan menggembirakan karena tetap utuh dan kompak dukungan masyarakat Indonesia kepadanya.

 

Bagaimana Kemungkinannya?

Menjelang kunjungan Presiden Soeharto ke Amerika ini,banyak tokoh politik dan negarawan negara sahabat yang berkunjung ke Indonesia dan mengadakan pertemuan secara dialog langsung dengan Presiden Republik Indonesia itu, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat Dan Quayle yang sudah tentu menyampaikan secara detail kepada Presiden George Bush pendapatnya dan pandangannya tentang leadership Soeharto dan sifat serta sikap Soeharto yang tenang dan murah senyum itu.

Oleh sebab pihak lain telah mengadakan kajian, penelitian, dan penjajagan tentang berbagai hal yang menyangkut Indonesia dengan pimpinan Soeharto secara langsung selama lebih 20 tahun, apa yang diperkirakan mungkin terjadi, adalah perundingan yang lancar serta dialog terbuka antara Kepala Negara Amerika dengan Kepala Negara Republik Indonesia itu.

Hubungan bilateral kedua negara masa lalu, kini dan di hari-hari yang akan datang, rasanya semua pihak sependapat, yaitu makin penting, makin perlu, sehingga makin perlu pula diperkuat fondasinya oleh kedua kepala eksekutif itu.

Kita menyadari, bahwa segala persiapan yang baik , rapi, dan teratur telah diadakan dalarn rangka kunjungan Pak Harto ke Amerika ini. Oleh sebab itu, di hari yang berbahagia bagi Pak Harto yang akan genap berusia 68 tahun itu, didampingi oleh Ibu Tien yang setia, wajarlah kita mengucapkan Dirgahayu HUT 68 Tahun Pak Harto, semoga lebih lanjut usia, lebih sehat walafiat, lebih tenang, riang gembira, dan selalu diberkahi Allah Tuhan Yang Maha Esa rahmat dan nikmat-Nya dalam meneruskan serta mengembangkan kegiatan memimpin bangsa Indonesia yang besar ini. Amiin, Yaa Rabbal Aalamiin.

 

 

Sumber : PELITA(02/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 170-173.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.