MEWAKILI WILAYAH ASIA, PRESIDEN RI PIDATO DI KTT G-15

MEWAKILI WILAYAH ASIA, PRESIDEN RI PIDATO DI KTT G-15[1]

 

New Delhi, Kompas

Kota New Delhi bersinar terang dengan suhu udara 32 derajat celcius dan burung­ burung manyar melayang-layang di udara, ketika Presiden Soeharto dan rombongan mendarat dengan pesawat terbang Garuda DC-10 di pangkalan Angkatan Udara Palam sekitar pukul 14.30 waktu setempat (16.00 WIB) hari Minggu (27/3). Presiden datang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 15(G-15) yang dimulai Senin sampai hari Rabu (30/3) di gedung pertemuan Vigyan Bhavan.

Hari Senin pagi ini, seusai upacara pembukaan, sekitar pukull0.30 (12.00 WIB) KTI yang dihadiri sembilan kepala negara dan kepala pemerintahan tersebut. Sementara itu hari Sabtu pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri telah membuat rancangan komunike bersama KTI mengenai keadaan global setelah usainya Perang Dingin, memperkuat kerja sama negara-negara berkembang serta menekankan perlunya perlindungan terhadap kepentingan -kepentingan negara berkembang dalam perdagangan sesuai dengan Putaran Urugay.

Selain itu, komunike bersama juga akan mencakup masalah beban utang negara­ negara berkembang, peranan PBB dalam menciptakan kedamaian dan mendorong pembangunan, serta restrukturisasi PBB menghadapi perubahan-perubahan skenario global. Wartawan Kompa s J. Osdar yang turut dalam penerbangan pesawat kepresidenan selama enam setengah jam, semalam melaporkan di Pangkalan Udara Palam, Presiden Soeharto- yang dalam kunjungannya ke India kali ini tidak disertai Nyonya Tien Soeharto-disambut Menkeu India Dr Manmohan Singh, Dubes RI untuk India dan Menlu RI Ali Alatas yang sudah tiba lebih dulu sejak Jumat lalu.

Ketika berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden Soeharto diantar Wapres dan Ny Tuty Try Sutrisno, Pangab Jenderal TNI Feisal Tanjung dan sejumlah menteri.

Dari pangkalan udara Palam, Presiden Soeharto dan rombongan menuju ke Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan untuk menerima upacara penyambutan dengan pasukan kehormatan berkuda.

Anggota rombongan resmi Presiden Soeharto ke KTI IV G-15 ini adalah Menlu Ali Alatas, Menko Ekku/Wasbang Saleh Affif, Mensesneg Moerdiono, Penasihat Ekonomi Presiden Prof Dr Widjojo Nitisastro dan Kepala Badan Pelaksana Ketua GNB Nana Sutresna.

Di pintu gerbang utama Istana, Presiden Soeharto disambut Presiden India, Shankar Dayal Sharma. Presiden India kemudian mengajak tamunya untuk menuju mimbar kehormatan dan pada saat yang bersamaan diperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara.

Seusai upacara penyambutan resmi, Presiden India memperkenalkan Presiden Soeharto kepada para pejabat tinggi setempat. Sebaliknya, Presiden Soeharto juga memperkenalkan anggota rombongan kepada Presiden India maupun para pejabat tinggi India.

Usai mengadakan kunjungan kehormatan, Presiden Soeharto dan rombongan resmi menuju Maurya Sheraton Hotel, tempatnya bermalam selama di India. Di ho­ telbintang lima dinegeri yang selalu membanggakan kehidupan demokrasinya tersebut, Presiden Soeharto menempati kamar Suite Kepresidenan di lantai 14.

Yang Hadir

Hingga berita ini diturunkan pukul 22.30 semalam, dari 15 kepala negara/ pemerintahan anggota G-15, baru delapan kepala negara/pemerintahan yang memastikan diri akan menghadiri KTI IV G-15. Para kepala negara/pemerintahan yang telah hadir di New Delhi kemarin adalah Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Presiden RI Soeharto, PM Malaysia Mahathir Mohamad, dan Presiden Senegal Abdou Diouf, yang kesemuanya menggunakan pesawat khusus. Para kepala negara/ pemerintahan yang lain akan tiba di New Delhi hari ini dengan menggunakan penerbangan komersial.

Jalan-jalan raya diwilayah elite New Delhi hari Minggu kemarin nampak lengang. Di tempat -tempat tertentu, terutama di wilayah sekitar berlangsung KTI dan hotel tempat menginap delegasi dijaga ketat oleh pasukan keamanan.

Pengetatan keamanan itu tampaknya dilakukan karena menurut berbagai sumber dan berita-berita yang muncul di surat kabar setempat, Pemerintah India tidak mau mengambil risiko terhadap ulah kaum ekstrimis setempat, yang sewaktu-waktu bisa melakukan tindakan untuk menarik perhatian dunia. (*)

Sumber: KOMPAS ( 28/03/1994)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 22-24.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.