MUNAS IV HIMPUNAN PANDU DAN PRAMUKA WREDA BERAKHIR
Jakarta, Antara
Ka Kwarnas Mashudi Jum’at siang menutup Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Himpunan Pandu & Pramuka Wreda di Pusat Pendidikan Pramuka (Pusdika), Cibubur, Jakarta Timur.
Munas-IV Pandu & Pramuka Wreda, yang diselenggarakan sejak 7 Maret lalu dan dibuka oleh Presiden Soeharto di Istana Negara itu, dihadiri para utusan dari seluruh Indonesia dengan tujuan untuk memilih pengurus baru dan menyusun program kerja masa bakti 1989-1994.
Menteri Dalam Negeri Rudini dalam pengarahannya hari Sabtu lalu antara lain menyarankan agar organisasi Himpunan Pandu & Pramuka Wreda itu mengadakan konsultasi dengan Kwarnas Gerakan Pramuka untuk menyelesaikan masalah lambang organisasi itu.
Menjawab pertanyaan ANTARA, Mashudi mengatakan, Himpunan Pandu & Pramuka Wreda dalam keputusan Munas-IV itu menyatakan bahwa organisasi tersebut bernaung di bawah panji-panji Gerakan Pramuka dan masalah lambang itu juga telah diselesaikan secara baik dan tuntas.
Para anggota Pandu dan Pramuka Wreda yang rata-rata usianya telah lanjut (di atas 70 tahun ) itu Jum’at malam dihibur oleh Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto di Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol setelah mereka mengadakan Munas selama empat hari.
Menurut Mashudi, Munas-IV Pandu & Pramuka Wreda itu memutuskan empat masalah pokok, antara lain membentuk formatur yang terdiri dari tujuh orang tokoh dari mereka untuk nantinya selama dua bulan mendatang dapat memilih ketua umumnya
Selain itu, juga mengubah dan memperbaiki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi, menerima pertanggung jawaban pengurus lama, serta organisasi itu bernaung di bawah panji-panji Gerakan Pramuka.
Sumber : ANTARA(10/03/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 596-597.