NEGARAWAN YANG RENDAH HATI

NEGARAWAN YANG RENDAH HATI[1]

Jakarta, Media Indonesia

Hari Ini Pak Harto berusia 71 tahun. Tak heran walaupun rambutnya telah memutih, dalam usia demikian, daya ingatnya sungguh luar biasa. Ikuti saja jika Pak Harto melakukan dialog dengan rakyat dalam setiap kunjungan ke mana saja di seantero Nusantara Ini. Angka-angka areal sawah, perkalian soal pupuk, jumlah ton gabah atau jenis-jenis padi dan tumbuhan lainnya termasuk nilai impor pertanian, disampaikannya dengan lancar.

Ketahanan fisiknya pun prima. Lihat ketika Pak Harto dan keluarga melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci tahun lalu. Demikia n juga belakangan ini kegiatannya mengunjungi berbagai daerah, melebihi porsi dari menteri-menteri yang jadi para pembantunya.

Pengetahuannya tentang berbagai masalah sangat luas, terutama yang menyangkut pertanian. Mendagri Rudini pernah memberi pengakuan:

“Saya ini sebagai pembantunya terkadang malu. Coba saja, Pak Harto itu, dengan merasakan panasnya tetek sapi, ia sudah mengetahui berapa bulan binatang itu hamil.”

Horoskop Pak Harto adalah Gemini, yang bersimbol orang kembar. Konon, artinya, Pak Harto sangat pandai menyesuaikan diri dengan keadaan bagaimana pun juga. Itu sebabnya meskipun masa kecilnya tidak gemilang, toh self conjidencenya luar biasa. Bayangkan, pada waktu usianya belum 40 hari, kedua orang tuanya, Pak Kertoredjo dan Ibu Sukirah berpisah. Sehari-hari Soeharto kecil main-main di sawah dania terkenal sebagai anak cekatan menangkap belut yang tubuhnya begitu licin.

Dalam usia sembilan tahun, ia diserahkan kepada Ny. Prawirowihardjo, istri mantri pertanian di Wuryantoro, Wonogiri .Pendidikan di SD dilaluinya di Yogyakarta, Wuryantoro dan Solo. Lalu meneruskan ke Sekolah Agama di Wonogiri dan Yogyakarta. Lantas masuk Kader School (Sekolah Bintara KNIL) di Gombong.

Apa yang mendorong Pak Harto masuk tentara? “Karena saya ingin melihat daerah lain. Juga karena setamat dari SMP Muhammadiyah, saya menganggur. ” Karir militemya dimulai di Gombong dengan pangkat sersan (Apa & Siapa).

PAK Harto tak pemah mengaku sebagai anak desa, putra seorang ulu-ulu (Juru air). Berakar dari pengetahuan pedesaannya yang alami, falsafah hidupnya begitu sederhana, namun wawasannya bagaikan tangan-tangan gurita yang merambas ke semua bidang.

Catat, tentang monopoli Pak Harto berkata:

“Monopoli perseorangan tidak dibenarkan di Indonesia, karena itu bertentangan dengan Pancasila. Tetapi pemerintah Indonesia menjamin, bahkan melindungi setiap pengusaha untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dalam kegiatan usahanya.”

Tentang pers nasional, pendapat Pak Harto:

“Kita semua merasa gembira bahwa dalam mengembangkan kebebasan yang bertanggungjawab itu pers nasional kita telah mencapai kemajuan-kemajuan yang pesat. Saya kira, hal ini terutama disebabkan oleh kesadaran dan rasa tanggungjawab yang besar dari seluruh jajaran pers nasional itu sendiri.” (Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya).

Negarawan yang suka golf, menembak, tenis, memancing, naik kuda bahkan pernah mengurus sepakbola itu, adalah tokoh yang rendah hati, sehingga pelawak Indro dari Warkop yakin jika tampil di TV, Pak Harto senang menontonnya. (Eel)

Sumber: Media Indonesia (08/06/1992)

______________________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 690-691.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.