NY. TIEN SOEHARTO: WANITA PENGUSAHA JANGAN TINGGALKAN TUGAS KODRATI[1]
Jakarta, Kompas
Nyonya Tien Soeharto mengingatkan kepada kaum wanita pengusaha, agar tidak meninggalkan tugas-tugas kodrati wanitanya, yakni sebagai tulang punggung kesejahteraan keluarga, sebagai ibu rumah tangga, sebagai pembimbing anak-anak dan sebagai istri yang bijaksana.
Pernyataan Ny. Tien Soeharto tersebut disampaikan dalam pembukaan Musyawarah Nasional IV Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis kemarin (5/11). Hadir antara lain, Menteri Negara Urusan Peranan Wanita Ny. Sulasikin Moerpratomo, Gubernur DKI Jakarta dan Ny. Surjadi Soedirdja, Ny. Hartini Soekarno, Ny. Rahmi Hatta dan Ketua Umum Iwapi Dewi Motik Pramono. Acara pembukaan Munas ini cukup meriah, antara lain diwarnai kehadiran artis, antara lain Ida Leman dan Tetty Paruntu.
Ny. Tien Soeharto mengatakan, ikut sertanya kaum wanita dalam gelanggang pembangunan sesungguhnya mempunyai tujuan agar kaum wanita makin baik nasib dan peranannya di masyarakat.
“Tujuan ini saya rasa perlu terns kita camkan, agar segala gerakan dan kegiatan kaum wan ita kita benar-benar sampai pada tujuan dan cita-citanya,” kata Ny. Tien.
Ditegaskan, kaum wanita ingin berperan secara wajar dalam pembangunan masyarakatnya. “Karena itu apa pun kegiatan yang ingin kita kerjakan, tidak mungkin kita meninggalkan tugas-tugas kodrati kita sebagai wanita, “jelas Ny. Tien. “Hanyalah kita sendiri kaum wanita yang dapat memikul tugas-tugas kodrati itu, ” lanjutnya.
Hal ini, kata Ny. Tien, sengaja disinggung, karena sebagai pengusaha kaum wanita tentunya mempunyai tugas-tugas yang tidak ringan dan meminta waktu yang tidak sedikit untuk memajukan usahanya.
“Dengan mengingatkan hal itu, saya berharap agar sebagai wanita pengusaha yang mempunyai tugas berat dan menyita banyak waktu itu para wanita pengusaha tidak meninggalkan tugas-tugas kodrati kaum wanita sebagai tulang punggung kesejahteraan keluarga, “demikian tegas Ny. Tien.
Apabila kaum wanita, demikian kata Ny. Tien, dapat benar-benar menyejahterakan keluarga masing-masing, maka akan tumbuh pula masyarakat yang berbahagia dan sejahtera.
“Sebab, sesungguhnya masyarakat itu merupakan kumpulan dari keluarga-keluarga,”kata Ny. Tien. “Di samping itu, dari keluarga-keluarga yang berbahagia tadi akan lahir tunas-tunas bangsa yang kelak akan melanjutkan kelangsungan hidup masyarakat yang sejahtera, ” tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Iwapi Dewi Motik dalam laporan lisannya menyatakan terimakasih kepada pemerintahan Orde Baru yang memberi peluang kepada kaum wanita pengusaha untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan lewat dunia usaha.
Munas Iwapi yang akan berakhir hari Jumat ini (6/11) akan mengumumkan susunan pengurus barunya. Dua tokoh wanita yang muncul dalam bursa untuk ketua umum adalah Dirut Jamu Mustika Ratu Ny. Mooryati Soedibjo (64 tahun) dan Ny. Netty B Rianto (40) yang kini memegang jabatan Sekjen Iwapi masa bhakti 1987- 1992. (osd
Sumber: KOMPAS (6/11/1992)
_____________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 816-817.