OPEC GALANG KERJASAMA UNTUK CEGAH KELEBIHAN PAGU PRODUKSI

OPEC GALANG KERJASAMA UNTUK CEGAH KELEBIHAN PAGU PRODUKSI[1]

Denpasar, Antara

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) perlu menggalang kerjasama dengan negara-negara non OPEC untuk mencegah terjadinya kelebihan pagu produksi dan merosotnya harga di pasaran dunia. Hal tersebut dikemukakan mantan Sekjen OPEC, Dr. Soebroto, disela-sela berlangsungnyakonferensi menteri-menteri negara anggota OPEC ke-97 yang dibuka Presiden Soeharto di Kuta (Bali), Senin.

Menurut mantan Menteri Pertambangan dan Energi itu, suplai minyak dunia dari OPEC tahun 1994 sebanyak 24,8 juta barel/hari, sedangkan dari negara-negara non-OPEC sekitar 42 juta barel/hari.

Sebagai contoh, OPEC pada tahun 1978 pernah menurunkan volum eproduksinya. Sehubungan dengan itu, kata Soebroto, organisasi tersebut minta agar negara-negara non OPEC juga tidak meningkatkan produksi minyaknya, karena, hal itu akan mempengaruhi harga minyak dunia. Menyinggung bentuk kerjasama antara negara-negara OPEC dan non OPEC, Soebroto mengatakan, bisa berupa pertemuan untuk membuat analisa bersama, baik menyangkut volume produksi maupun harga.

Ketika ditanya, mengenai sikap dan posisi OPEC terhadap tekanan negara lain sepertiAmerika Serikat yang melakukan embargo terhadap Irak sebagai salah satu negara anggota OPEC, “Tekanan apa? OPEC tidak pemah ditekan negara mana pun,” kata Soebroto .

“Soal embargo oleh Amerika kepada Irak, itu soal politik. Sebagai organisasi ekonomi OPEC tidak pernah mempermasalahkan itu,”tandasnya.

Sebelumnya Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben), LB. Sudjana kepada wartawan mengatakan, suplai minyak dunia yang berasal dari negara-negara non OPEC selama tahun 1995 diperkirakan rata-rata 41,04 juta barel/hari atau mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun 1994 sebesar 41,43 juta barel/hari. Sedangkan suplai minyak dunia dari OPEC selama 1995 diperkirakan mencapai rata-rata 25,52 juta barel/hari atau mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun 1994 sebesar 24,87 juta barel/hari. Indonesia berharap agar konferensi OPEC selama tiga hari di Bali bisa mencapai kesepakatan kuota (pagu) produksi minyak, sehingga membawa dampak positif pada harga minyak  dunia. (U-DPS-004/DPS-001/b/eu09/ 17:11/RU3/ 18.36)

Sumber:ANTARA(21/11/ 1994)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 453-454.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.