P31 MINTA IKLAN DI TELEVISI DIIZINKAN

 P31 MINTA IKLAN DI TELEVISI DIIZINKAN

 

Surabaya, Antara

Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) mengimbau melalui Komisi I DPR-RI, agar dijinkan kembali promosi barang dalam bentuk iklan di Televisi Republik Indonesia.

Harapan tersebut dikemukakan oleh Mohammad Zen Danas, salah seorang pengurus demisioner P3I Jatim kepada tim Komisi I DPR-RI dalam acara temu muka di Surabaya, Jumat malam.

Menurut Moh. Zen, imbauan tersebut dipandang perlu mengingat dengan diijinkannya pemakaian antena parabola dewasa ini, masyarakat Indonesia bebas menikmati siaran televisi dari manca negara, padahal siaran dari negara lain itu senantiasa menyelipkan acara iklan.

Sehubungan dengan hal itu dikhawatirkan banyak pengusaha produsen barang Indonesia memasang iklan pada televisi di luar negeri, mengingat cara menawarkan barang melalui media elektronik tersebut dinilai sangat efektif.

“Hal itu ‘jelas merugikan pemerintah Indonesia, karena terjadi pemborosan devisa” tandasnya.

Selain itu tujuan pemerintah sendiri dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak menjadi insan konsumerisme tidak tercapai.

Moh. Zen mengaku tel menyaksikan sendiri adanya beberapa pengusaha Indonesia yang melakukan hal itu namun tidak disebutkan nama perusahaan dan barang yang ditawarkan.

“Apabila hal seperti itu tidak segera diatasi dikhawatirkan akan diikuti beberapa pengusaha lainnya”, ia menambahkan.

Dalam kesempatan itu Rusli Desa, SH, selaku ketua Komisi I DPR-RI mengatakan , pihaknya beberapa waktu yang lalu telah menyampaikan pendapatnya kepada pemerintah agar kehadiran iklan di TVRI perlu dikaji kembali.

Namun dia mengakui, ketika itu pihaknya tidak menyinggung masalah ancaman dengan diijinkannya pemakaian antena parabola Dasar pertimbangannya adalah pidato kenegaraan Presiden Soeharto tanggal 15 Agustus 1986 yang antara lain mengemukakan perlunya dicari terobosan dalam upaya meningkatkan devisa negara.

Rusli menambahkan, kendati pemerintah setelah menanggapi permintaan Kornisi I DPR-RI itu tetap menyatakan bahwa tidak ada niat dari pemerintah untuk meninjau kembali peraturan tersebut, tapi dia minta kepada anggota P3I  tetap bersabar.

Menurut pengakuan wakil dari Fraksi Karya Pembangunan itu, pihaknya pula yang dulu mengusulkan kepada pemerintah untuk menghapus iklan di TVRI, sebab waktu itu dirasakan dampak negatifnya sangat menonjol bagi masyarakat.

Namun   untuk   saat  ini dengan kondisi perekonomian   yang makin sulit, diperkirakan cara berpikir masyarakat sudah jauh berubah.

Kunjungan tim Komisi I DPR-RI keJatim tersebutadalah untukmemanfaatkan masareses.

Mereka juga terdiri atas Rahmat, SH, Theo Sambuaga, Mustafa Abas dan Sekretaris Ridwan.

Rusli Desa yang juga  menjadi juru bicara itu menandaskan, bahwa maksud kunjungannya ke daerah antara lain juga untuk memperbaiki citra lembaga legislatif yang belakangan ini banyak disorot. Selain P3I, acara temu muka di Surabaya itu juga dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat usaha di jajaran departemen penerangan. (LS)

(Jtm- 005/Jtm 001/B08/87-03-14-12:39)

 

Sumber: ANTARA(14/03/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 403-404.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.