PAK ADJIE SAMPAIKAN TJURAHAN HATINJA PADA AURI

PAK ADJIE SAMPAIKAN TJURAHAN HATINJA PADA AURI [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersendjata

MAJDJEN Ibrahim Adjie pada kesempatan memperingati Bhakti AURI pada tanggal 29 Djuli jang lalu telah menjampaikan tjurahan hatinja pada segenap warga AURI jang mendjelaskan bahwa, dalam peristiwa Gestok/PKI AURI benar2 tidak bersalah dan menurut pendapatnja mungkin saja salah seorang jang terus terang mengemukakan pendapat ini.

Penjataan Majdjen Ibrahim Adjie ini disampaikan pada waktu upatjara peringatan Hari Bhakti AURI dalam menjampaikan tjurahan hatinja atas permintaan Dan Lamuna Husen Sastranegara.

Upatjara ini selain dihadiri oleh Men/Pangau, djuga dihadiri oleh Gubernur Djabar/Wakil Ketua MPRS, Brigdjen Mashudi, Panglima Kopasgat Laksamana Muda Udara A. Witjadinata, Dan Lanuma Husein sastranegara Letnan Kolonel Udara Supatjo serta para pembesar sipil dan militer lainnja.

Selandjutnja Pak Adjie katakan bahwa pendapat ini didasarkan, karena saja masih ingat akan djatuhnja korban baik jang diderita oleh AURI maupun oleh AD serta angkatan2 lainnja dalam mendjalankan tugas bersama baik pada waktu penumpasan PRRI, PERMESTA, DI/TII, Trikora, DWIKORA maupun dalam penumpasan peristiwa GESTOK PKI.

Saja masih ingat akan kala Almarhum Husein Sastranegara jang pernah mendjadi Komandan Bataljon dan Resimen saja pada waktu itu mengatakan kepada saja bahwa AURI adalah sesuatu alat jang ampuh.

Chususnja dalam peristiwa genting dan gawatnja pada bulan Oktober jang terkenal dengan peristiwa Gestok PKI, saja masih ingat benar menerima surat langsung dari Presiden Soekarno jang pada waktu itu disampaikan oleh Laksamana Muda Udara A. Wiljadinata jang mengatakan

“Djagalah keutuhan antara AURI dengan AD, karena AURI adalah alat jg masih diperlukan oleh Revolusi”

Tanda Mata Sendjata A.K

Panglima Kopasgat Laksamana Muda Udara A. Wirjadinata pada kesempatan itu menjatakan;

“benar saja telah menjampaikan surat dari Presiden Soekarno kepada Pak Adjie jang bunjinja kira2 seperti apa jang dikatakan oleh Pak Adjie itu tadi”

Selandjutnja Panglima Kopasgat menambahkan bahwa surat tsb. merupakan surat penjelamat AURI.

Selesai itu kemudian Panglima Kopasgat telah menjerahkan tanda mata berupa sendjata api AK kepada Pak Adjie jang bertuliskan ”hendaknja sendjata ini mendjadi kawan jang setia serta selain mendampingi Pak Adjie untuk dipergunakan melawan musuh2 Revolusi dan musuh-musuh Pantjasila.

AURI Menjerahkan Balai Pengobatan

Sementara itu pada kesempatan harinja tetapi masih dlm. rangka peringatan Hari Bakti AURI, AURI Lanuma Husein Sastranegara telah menjerahkan Balai Pengobatan lengkap dengan peralatannja serta tenaga2 perawat dan dokternja kepada Walikota Bandung.

Dalam penjerahan itu dari pihak AURI diwakili oleh Kapten Udara Dr. Sunoto sedangkan dari Walikota Kota Madya Bandung langsung oleh Walikota Letnan Kolonel Djukardi.

Balai pengobatan jang diserahkan AURI itu terletak didesa Sukasari jang terkenal selama ini merupakan desa jang terisolir, tapi kini sudah tidak terisolir lagi dgn. dibuatkannja djembatan jg. menghubungkan kesebelah Barat, Timur oleh pihak AURI dan dipergunakan mendjaga dan memelihara kesehatan rakjat dan pula dalam rangka usaha AURI mengintegrasikan diri dengan rakjat. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (03/08/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 363-365.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.