PAK HARTO AKAN BERTEMU PM CINA DAN PRESIDEN KORSEL

PAK HARTO AKAN BERTEMU PM CINA DAN PRESIDEN KORSEL[1]

Washington, Republika

Pembicaraan dengan PM Cina Li Peng dan Presiden Korea Selatan Kim Young­ sam mengisi agenda Presiden Soeharto di Seattle, AS. “Selain itu akan ada pertemuan dengan kalangan bisnis Amerika. Tapi jadwal itu masih bersifat sementara,” kata Kepala Bagian Penerangan Kedutaan Besar Indonesia di Washington, Hanif Djohan, Selasa (16/ 11). Presiden berada di Seattle untuk menghadiri pertemuan informal pemimpin negara-negara anggota APEC (Kerja Sarna Ekonomi Asia-Pasifik).

Presiden dan rombongan, menurut rencana, tiba di Seattle hari Rabu (17111) sore atau Kamis (18/ 11) pagi, setelah mengunjungi Tunisia. Di kota yang sama ia, menurut jadwal, keesokan harinya mengunjungi pabrik pesawat terbang Boeing.

Hannif menjelaskan, pertemuan Presiden dengan pemimpin Cina dan Korea Selatan dilaksanakan Jumat (19111) pagi, sebelum berlangsungnya pertemuan dengan para pemimpin APEC. Presiden, usai pertemuan para pemimpin APEC, akan menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh Presiden AS Bill Clinton di Seattle Asian Art Museum. Malam harinya, di Four Seasons Olympic Hotel, ia menghadiri jamuan makan malam yang juga diselenggarakan oleh Clinton.

Keesokan harinya, Sabtu (20/ 11), bersama pemimpin APEC lainnya Presiden sehari penuh akan menghadiri sidang di Blake Island, sekitar 12 km di barat daya Seattle. Presiden dan rombongan meninggalkan Seattle hari Ahad (21/11) petang dan bertolak ke Iran.

Sementara itu, Selasa (16/11) dini hari WIB, Mensesneg Moerdiono mengungkapkan bahwa pembicaraan empat mata Presiden Soeharto dengan Presiden Tunisia Ben Ali di Istana Chartage secara umum menyangkut masalah hubungan bilateral. Yang juga disinggung adalah kejadian di wilayah negara masing-masing dan masalah internasional yang berkaitan dengan gerakan Non Blok.

Pada kesempatan yang sama, kata Moerdiono,Tunisia menawarkan kesempatan kepada Indonesia untuk mengikuti tender pengadaan kapal feri yang akan melayani penyeberangan Tunisia-Eropa. Kecuali itu kedua kepala negara sepakat bahwa kerja sama Selatan-Selatan perlu ditingkatkan tanpa harus mengorbankan kualitas. Keduanya berpendapat, untuk itu perlu ditingkatkan saling kunjung antara pejabat pemerintah dan swasta agar mengenal potensi masing-masing.

Dalam pidato jamuan santap malam kenegaraan Ben Ali memuji kepemimpinan Presiden Soeharto dalam Gerakan Non Blok, misalnya dalam dialog dengan kelompok G-7 di Tokyo, Jepang. Ia juga memuji dukungan Indonesia dalam perjuangan Bangsa Palestina.

Menurut rencana, Selasa malam atau Rabu (17I 11) pukul 01.00 WIB Presiden menerima kunjungan Presiden Palestina Yasser Arafat. Belum diketahui apa yang akan dibicarakan dalam pertemuan yang berlangsung selama setengah jam. Namun Indonesia sudah memastikan komitmen bantuan bagi Palestina sebesar limajuta dolar AS (kira-kira Rp 10 milyar). Bantuan ini akan diberikan secara bertahap.

Sidang Pejabat Senior

Sementara itu, Senin (15/ 11), para pejabat senior dari negara-negara APEC bersidang membahas agenda akhir pertemuan tingkat menteri serta mempersiapkan pertemuan para pemimpin APEC. Mereka dibagi ke dalam 10 kelompok kerja, masing-masing membahas materi yang berbeda. Isu-isu yang dikaji peningkatan perdagangan, data perdagangan dan investasi, industri dan teknologi, pengembangan sumberdaya manusia, kerjasama energi, konservasi sumberdaya laut, telekomunikasi, transportasi, kepariwisataan, dan perikanan.

Pada pertemuan para pejabat senior (SOM) itu delegasi Indonesia terdiri atas pejabat-pejabat dari berbagai instansi. Di antara yang bergabung adalah Departemen Perdagangan, Departemen Keuangan, dan Departemen Luar Negeri. Pada acara yang berlangsung dari 15 November hingga 17 November itu mereka dipimpin oleh Sekjen Deplu, Wisber Louis.

Louis tak banyak berkomentar ketika dihubungi oleh wartawan. “Seperti halnya pada sebuah KTT (Konferensi Tingakt Tinggi- Red.), SOM ini hanya mempersiapkan agenda pertemuan tingkat menteri. Jadi, kalau mau tanya mengenai APEC, silakan ajukan kepada Pak Alatas saja,” katanya.

Menlu Ali Alatas sendiri baru berada di Seattle hari Selasa (16111). Para Menlu dari negara-negara APEC lainnya juga dijadwalkan berdatangan pada hari yang sama. Sementara itu wartawan dari mancanegara sudah mulai berdatangan di Seattle sejak awal pekan ini. Informasi dari panitia pertemuan APEC menyebutkan bahwa jumlah wartawan yang terdaftar untuk meliput sekitar 2.000 orang, 30 lebih di antaranya adalah wartawan Indonesia.

Sumber :REPUBLIKA (17/11/ 1993)

_________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 325-326.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.