PAK HARTO DIDEPAN PARA MENTERI, SEKDJEN DAN DIRDJEN: DJANGAN NODAI TUNTUTAN HATI NURANI RAKJAT

PAK HARTO DIDEPAN PARA MENTERI, SEKDJEN DAN  DIRDJEN: DJANGAN NODAI TUNTUTAN HATI NURANI RAKJAT

Faktor Waktu Sangat Berharga – Kerdjakan Sekarang Apa Jang  Sudah Dapat Dikerdjakan – Menghemat, Batasi Pengeluaran Dan Tekan Pemborosan [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Ketua Presidium Kabinet Djenderal Soeharto mengharapkan agar setiap Departemen menjiapkan program-program kerdja sesuai dengan Strategi Dasar Kabinet disertai anggaran pembiajaan jang se-efektif, se-efisien dan seketjil mungkin, sesuai dengan keadaan keuangan Negara jang serba kurang itu. Setiap Departemen wadjib mentjantumkan peranan2 apa jang dapat disumbangkan kepada Departemen2 lain guna efektivitas dan efisiensi kerdja pada umumnja. Faktor waktu adalah sangat berharga, apa jang sudah dapat dikerdjakan sekarang, kerdjakan sekarang djuga antaranja penghematan dan kesederhanaan disegala bidang, membatasi pengeluaran2 jang tidak produktif dan tekan pemborosan2. Efektivitas dan efisiensi kerdja ditingkatkan. Bagaimanapun terbatasnja, harus digunakan sarana dan kemampuan jang tersedia sebaik2nja. Hendaknja dilaksanakan pepatah: “Mendajung dengan dajung jang ada pada kita”. Djenderal Soeharto kemudian menjatakan, bahwa chusus bagi Departemen2 Angkatan Bersendjata, peloporilah gerakan pengehematan dan kesederhanaan disegala bidang.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Presidium Kabinet Ampera dalam briefingnja dihadapan para Menteri, Sekdjen, Dirdjen dan pedjabat2 penting lainnja jang dilangsungkan diaula. Pak Harto didampingi oleh Menutama . KH. Idham Chalid dan Menutama Sanusi Hardjadinata.

ABRI Peloporilah

Dalam briefingnja itu Pak Harto menekankan, chususnja ditudjukan kepada departemen2 ABRI agar memelopori gerakan penghematan dan kesederhanaan disegala bidang. Pemerintah tidak mempunjai alternatif lain terketjuali hanja mensukseskan Tjatur Karja dan Dwi Dharmanja. Sukses ini hanja dapat tertjapai oleh manusia2nja jang dewasa ini mengendalikan pemerintahan negara.

“Saudara2 sebagai pedjabat2 teras pemerintahan jang didudukkan pada eselon pertama dan kedua dalam tingkat pimpinan pemerintahan”, demikian Pak Harto, memegang peranan pokok dalam pembinaan negara agar dapat ditjapai apa jang telah.mendjadi tugas pokok pemerintah.

Diterangkan, bahwa pemerintah telah memiliki sebuah pedoman kerdja jang telah dituangkan dalam bentuk instruksi Presidium Kabinet Ampera No. 01/1966 dimana diminta kepada semua Menteri Utama dan semua Menteri untuk memakai pedoman kerdja itu sebagai landasan kerdja jang menentukan pula tugas pokok bagi Menteri2 Utama dan Menteri2 dalam masing2 bidangnja.

Selandjutnja djuga diinstruksikan, bahwa pelaksanannja, kepada departemen2 tetap diberikan kemungkinan ruang gerak dan keluwesan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan tanpa meninggalkan prinsip2 pola2 dan sasaran2 jang telah ditetapkan.

Strategi dasar Kabinet Ampera didjelaskan, bahwa pada hakekatnja adalah suatu interpretasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan program Kabinet, untuk djangka waktu 2 tahun sampai terbentuknja MPR dan Kabinet baru nanti. Djuga didjelaskan tahap2 program Kabinet Ampera.

Dalam masa bulan keempat adalah merupakan fase permulaan stabilisasi, untuk menudju kearah keadaan stabil minimal, hambatan dan gangguan2 sebagai akibat aktivitas pemilihan umum harus dapat diatasi. Hasil2 positif jang telah tertjapai harus dipertahankan sedjauh mungkin.

Hasil2 umum jang telah titjapai dalam djangka waktu 2 tahun itu harus merupakan prakondisi jg. Positif bagi pengembangan selandjutnja sesudah MPR dan Kabinet baru terbentuk.

Pada dasarnja, dalam segala usaha dan kegiatan itu berlaku ketentuan2: Inventarisasi modal dan kekuatan terlebih dahuluannja. Program2 dibuat sesuai dengan evaluasi2 jang realitas. Penentuan garis awal, dimana masing2 bidang mulai bekerdja dan bergerak setjara simultan dan frontal, demikian Djendral Soeharto.

Wakil dari Angkatan Darat jakni Majdjen Hartono kemudian disilahkan oleh Djendral Soeharto untuk mendjelaskan kepada para pedjabat teras Pemerintahan itu untuk menjampaikan hasil2 Seminar AD ke IT, di Bandung baru2 ini, chususnja hasil jang berupa konsepsi2 dalam bidang Sosial Politik dan Sosial Ekonomi. Hasil2 Seminar AD ke IT diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran jang berharga dari Departemen lainnja. Demikian pokok briefing dengan para Sekdjen dan Dirdjen di Aula Staf Hankam hari Kamis.(DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (09/09/1966)

[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam  Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 243-245.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.