PAK HARTO DIDEPAN PARA MENTERI, SEKDJEN DAN DIRDJEN DJANGAN NODAl TUNTUTAN HATI NURANI RAKJAT
Faktor Waktu Sangat Berharga – Kerdjakan Sekarang Apa Jang Sudah Dapat Dikerdjakan – Menghemat, Batasi Pengeluaran Dan Tekan Pemborosan. [1]
Djakarta, Sinar Harapan
Ketua Presidium Kabinet Djenderal Soeharto mengharapkan agar setiap Departemen menjiapkan program-program kerdja sesuai dengan Strategi Dasar Kabinet disertai anggaran pembiajaan jang se-efektif, se-efisien dan seketjil mungkin, sesuai dengan keadaan keuangan Negara jang serba kurang itu. Setiap Departemen wadjib mentjantumkan peranan2 apa jang dapat disumbangkan kepada Departemen lain guna efektivitas dan efisiensi kerdja pada umumnja.
Faktor waktu adalah sangat berharga, apa jang sudah dapat dikerdjakan sekarang, kerdjakan sekarang djuga antaranja penghematan dan kesederhanaan disegala bidang, membatasi pengeluaran2 jang tidak produktif dan tekan pemborosan2. Efektivitas dan efisiensi kerdja ditingkatkan. Bagaimanapun terbatasnja, harus digunakan sarana dan kemampuan jang tersedia sebaik2nja. Hendaknja dilaksanakan pepatah: “Mendajung dengan dajung jang ada pada kita”. Djenderal Soeharto kemudian menjatakan, bahwa chusus bagi Departemen Angkatan Bersendjata, peloporilah gerakan penghematan dan kesederhanaan disegala bidang.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Presidium Kabinet Ampera dalam briefingnja dihadapan para Menteri, Sekdjen, Dirdjen dan pedjabat2 penting lainnja jang dilangsungkan di aula Hankam hari Kamis siang. Dalam memberikan briefing itu Pak Harto didampingi oleh Menutama KH. Idham Chalid dan Menutama Sanusi Hardjadinata.
ADRI Peloporilah
Dalam briefing itu Pak Harto menekankan chususnja ditudjukan kepada Department, ABRI, agar memelopori gerakan penghematan dan kesederhanaan disegala bidang. Pemerintah tidak mempunjai alternative lain terketjuali hanja mensukseskan Tjatur Karya dan Dwi Dharmanja. Sukses ini hanja dapat tertjapai oleh manusia2nja jang dewasa ini mengandalkan pemerintahan negara.
Saudara2 sebagai pedjabat2 teras pemerintahan jang didudukan pada session pertama Pak Harto memegang peranan pokok dalam pembinaan negara agar dapat ditjapai apa jang telah mendjadi tugas pokok pemerintah.
Diterangkan, bahwa pemerintah telah memiliki sebuah pedoman kerdja jang telah dituangkan dalam bentuk Instruksi Presidium Kabinet Ampera no.01/1966 dimana diminta kepada semua Menteri Utama dan semua Menteri untuk memakai pedoman kerdja itu sebagai landasan keluwesan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan tanpa meninggalkan prinsip2, pola2 dan sasaran2 jang telah ditetapkan.
Strategi dasar Kabinet Ampera didjelaskan, bahwa pada hakekatnja adalah suatu interpretasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan program Kabinet, untuk djangka waktu 2 tahun sampai terbentuknja MPR dan Kabinet baru nanti. Djuga didjelaskan tahap2 program Kabinet. (DTS)
Sumber: SINAR HARAPAN (11/07/1966)
[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 196-197.