PAK HARTO: GENERA SI MUDA TAK BOLEH PATAH SEMANGAT[1]
Yogyakarta, Republika
Pesan wanti-wanti untuk generasi muda diberikan Presiden Soeharto. Katanya, generasi muda tidak boleh lekas patah semangat dalam menghadapi tantangan tantangan dan hambatan-hambatan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita Kemerdekaan. Sebab perjuangan untuk meraih Kemerdekaan Negara Republik Indonesia jauh lebih berat tantangannya.
Demikian pesan Presiden Soeharto dalam sambutan tertulis yang dibacakan Brigjen Purn F. Sardjono-salah seorang pelaku sejarah-pada peresmian tetenger (tanda peringatan, Red) bekas markas Resimen 22 (Resimen Soeharto) di Dusun Wioro, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (6/7). “Tetenger Resimen Soeharto”ini berada di depan Balai Desa Baturetno.
Presiden mengatakan bahwa dibangunnya tetenger ini bukan hanya mengingatkan perjuangan di masa lalu. Tetapi juga dapat memberikan aspirasi bagi generasi muda bangsa Indonesia dalam meneruskan perjuangan mewujudkan cita-cita Kemerdekaan, serta akan menggugah perhatian generasi muda bangsa Indonesia terhadap sejarah perjuangan Resimen 22, salah satu pasukan yang berjuang di daerah ini. “Dengan mempelajari sejarah perjuangan para pendahulunya, maka generasi muda kita akan mengetahui betapa berat perjuangan bangsa kita dalam merebut menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan”.
Dijelaskan Presiden bahwa dalam masa Revolusi dan Perang Kemerdekaan ada dua musuh yang dihadapi yaitu dari luar dan dalam negeri. Resimen 22 yang merupakan salah satu kesatuan yang setia kepada Republik Indonesia turut berjuang mengusir penjajah dan menghadapi berbagai gejolak. Bahkan Resimen 22 ini pernah mengirimkan pasukan ke garis pertahanan sepanjang garis demarkasi di Jawa Barat. Dalam menghadapi pergolakan di dalam resimen ini juga memegang peranan penting dalam menggagalkan upaya untuk mengubah susunan pemerintahan secara paksa yang kemudian terkenal dengan Peristiwa 1 Juli 1946,”katanya.
Selain tetenger Resimen Soeharto juga diresmikan tetenger Pos Komando Dan Be X/Wehrkreise II di Dusun Ngotho, Sewon, Bantul. Tetenger ini berada dihalaman rumah Moedjo Sutardj-mertua Pangdam Jaya Mayjen TNI AM Hendrorpiyono. Dalam peresmian ini hadir Pangdamn IV Diponegoro Mayjen TNI Soeyono, Pangdam Jaya, Bupati Bantul Sri Roso Sudarmo dan mantan Gubernur Jateng Ismail.
Seusai peresmian para pelaku sejarah yang didampingi Pangdam IV dan Pangdam Jaya menikmati makanan pada masa peijuangan. Makanan masa perjuangan adalah tiwul, jagung, ubi, singkong, uwi, kacang tanah, pisang kepok yang semuanya hanya direbus. “Wah ngga ada gizinya. Tetapi yang saya heran mereka mempunyai semangat tinggi,”kata Soeyono seusai mencicipi makanan tersebut. * *
Sumber : REPUBLIKA (1994)
__________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 80-81.