PAK HARTO TETAP CERIA DI USIA 73[1]
Jakarta, Suara Pembaruan
Hari ini Pak Harto, Presiden Republik Indonesia berusia 73 tahun. Dalam melaksanakan tugas berat sebagai Kepala Negara, Ketua GNB dan Ketua APEC yang akan bersidang di Jakarta bulan November nanti, Pak Harto juga tetap mendengarkan pendapat dari masyarakat, termasuk isu-isu yang negatif. Berulangkali Pak Harto mengungkapkan isu-isu negatif tentang petemakan Tri S di Tapos Jabar. Ini kembali diungkapkan ketika membekali 221 sarjana dari Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerirna Beasiswa Supersemar (KMA-PBS) di Tapos hari Minggu (5/6). Pak Harto sadar, bahwa ada yang punya keinginan negatif dan memberikan gambaran negatif kepada rakyat, bahwa presidennya hanya bersenang-senang di Tapos. “Ini semua gambaran-gambaran yang bertujuan negatif, yang ingin menimbulkan kekurangpercayaan kepada Presiden Mandataris MPR,” kata Pak Harto di Tapos.
Yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini adalah PPNo 20 tahun 1994. Berita-berita media massa sangat gencar mengenai terbukanya sektor media massa bagi modal asing (PMA). Namun, setelah Menpen Harmoko menghadap Presiden, semuanyajelas. Sesuai dengan UU-nya, PMA. harus mendapat izin Presiden. Presiden tentu saja akan berpcdoman pada UU yang ada. Khusus untuk media massa, pemberian izin Presiden tentu mengacu kepada UU Pokok Pers. Ini berarti PMA tidak bisa masuk dalam sektor media massa. Dalam menjalankan tugas sebagai Presiden RI, Pak Harto tetap konsisten dan tidak berubah. Misalnya dari pernyataannya mengenai pasal 33 UUD 1945. Dalam buku Soeharto Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya, terbitan 1989, Pak Harto mengemukakan dalam mendefinisikan penguasaan itu bagaimana? Apakah perlu kita kuasai secara langsung, sehingga semua itu diurus oleh negara? Kita pernah mengalami seperti itu. Dan kita tidak akan meniru negara komunis. Saya pikir, ada beberapa kemungkinan dalam hal ini. Yakni, bisa secara langsung dikuasai oleh negara, tapi bisa juga melewati kebijakan atau melewati perundang-undangan. Di Tapos juga, ketika memberikan pengarahan kepada para anggota KMA-PBS tersebut Pak Harto mengingatkan hal tersebut.
Tetap Ceria
Dalam usia 73 tahun ini, Pak Harto menghadapi tugas-tugas yang sangat berat. Selain memimpin 180 juta rakyat Indonesia, Pak Harto juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Non Blok (GNB) dan Ketua APEC yang akan bersidang di Jakarta bulan November tahun ini. Walaupun tugas-tugas kenegaraan berat membebaninya, Pak Harto tetap ceria jika berdialog dengan masyarakat di mana saja. Hal itu dapat disaksikan dalam setiap temu wicara, pada waktu ia berkunjung ke daerah-daerah. Sebagai anak petani, Pak Harto juga menguasai pengetahuan yang mendalam mengenai pertanian. Pak Harto sering menjelaskan secara detail masalah-masalah pertanian dalam dialog-dialognya. Malah hari Selasa (7/6) di tambak udang proyek Pandu Inti Rakyat di Desa Pusaka Jaya, Karawang, Jawa Barat Pak Harto menjelaskan kepada Menteri Pertanian , bagaimana mengetahui seekor udangjantan atau betina.
Dengan membaca buku Soeharto Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya otobiografinya, kita dapat mengetahui secara mendalam mengenai Presiden Soeharto. Dengan pengetahuan ini kita tidak kaget melihat berbagai gerak langkah yang dilakukan Pak Harto, sebagai negarawan paling senior di dunia saat ini.
“Selamat Ulang Tahun Pak Harto!”
Sumber: SUARA PEMBARUAN
____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 769-770.