Pangdam V/Djaya Majdjen. A. Machmud: “JANG NODAl ABRI AKAN HANTJUR” KESATUAN ABRI SUMBER KEKUATAN REVOLUSI

Pangdam V/Djaya Majdjen. A. Machmud: “JANG NODAl ABRI AKAN HANTJUR” KESATUAN ABRI SUMBER KEKUATAN REVOLUSI [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersendjata

SIAPA sadja jang berani menjakiti ABRI dengan menodai dan mentjermarkan, apalagi mengadu-domba kesatuan2 ABRI, baik pada KKO, PGT “Hasanuddin” maupun “Diponegoro” harus kita ganjang sampai hantjur lebur. Demikian utjapan tegas Pangdam V/Djaya Majdjen Amir Machmud hari Kamis kemaren selaku Inspektur upatjara pelepasan Jon 406 Diponegoro kembali pada pasukan Induknja di lapangan Banteng.

Penegasan Panglima tidak hanja terbatas disitu tetapi menekankan pula, bahwa siapa sadja jang akan mengadu domba antara kita harus kita ganjang. Karena kesatuan2 ABRI merupakan sumber kekuatan rakjat dan sumber kekuatan revolusi.

Pro Dan Anti Bung Karno

Berbitjara tentang situasi tanah air sekarang, Panglima mengakui, achir2 ini issue2 pro dan anti Bung Karno ramai didesas-desuskan. Tanpa tedeng aling2 Majdjen. Amir Machmud menganalisa, bahwa hal ini semata2 adalah usaha Gerpol Gestapu PKI. Tudjuan issue ini tidak lain untuk mengalihkan titik bidik kita dari sasaran pokok kpd. persoalan jang sebenarnja tidak perlu diperbintjangkan.

Menurut Panglima, dalam masjarakat kita sekarang ini terdapat unsur2 jang tampaknja anti PKI, seolah2 pro Pantjasila pada hal sebenarnja anti Pantjasila.

Untuk ini Panglima meminta kesadaran dan kewaspadaan kita dalam segala bidang.

Tidak Akan Hantjur

Revolusi jg. simultan ini memerlukan pemusatan tenaga dan pikiran. Dalam perkembangan revolusi ini kita harus dapat memilih mana jg harus diambeg paramaartakan dalam arti konsumsi pisik sehingga terdapat pula keseimbangan, antara perut dan kepala. Selagi, kemiskinan dan kemelaratan tidak dilenjapkan, maka PKI tidak akan lenjap pula. Demikian Panglima.

Dalam hari pelepasan itu Panglima telah mengutjapkan terimakasihnja atas djasa2 kesatuan “Diponegoro” jang telah bertugas selama 5 bulan di Djakarta dalam mempertahankan Pantjasila jg dichianati kaum pengchianat Gestapu/PKI. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (23/09/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 388-390.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.