Menurut I.J. Kasimo
PARTAI KATHOLIK BERSEDIA MEMBUBARKAN DIRI [1]
Djakarta, Berita Yudha
Partai Katholik bersedia membubarkan diri bila hal itu perlu, demikian dikatakan oleh seorang tokoh partai itu hari Senin di Djakarta.
Anggota Dewan Pimpinan Partai Katholik I.J. Kasimo dalam suatu konperensi pers mengatakan bahwa pada prinsipnja ia dapat menjetudjui gagasan untuk merombak struktur kepartaian dan politik di Indonesia.
Kasimo jang didampingi oleh Menteri Perhubungan Frans Seda mengemukakan bahwa bagi partainja bukan sadja setudju dan menerima perombakan jg direntjanakan selesainja Pemilu jang akan datang, tapi bersedia pula dibubarkan bila dipandang perlu.
Tetapi menurut I.J. Kasimo, partainja memintakan beberapa sjarat jakni perombakan itu harus diambil untuk kesedjahteraan rakjat modernisasi tata kehidupan bangsa dan negara dan memantapkan demokrasi, ekonomi dan pembangunan.
Perombakan kepentingan golongan ditolak Kasimo mengatakan lebih landjut bahwa ia menolak setiap perombakan jg sifatnja sekedar bertudjuan menguntungkan kepentingan golongan dan bukan didasarkan pada landasan Pantjasila dan UUD 45.
Tentang demokrasi dia berpendapat, adalah merupakan suatu tjara hidup dan tjara karya bersama guna menegakkan hak azasi rakjat. Kedua tjara tsb, haruslah ada keseimbangan antara terwudjudnja hak2 azasi rakjat dgn pelaksanaan wewenang oleh penguasa jang sjah. Demikian antara lain I.J. Kasimo. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (19/03/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 646-647.