PD. PRESIDEN RESMIKAN TIGA KOMANDO NASIONAL
Untuk Amankan Usaha Stabilisasi & Pembangunan [1]
Djakarta, Kompas
Pertahanan Keamanan Nasional (Hankamnas) jang kita selenggarakan terutama adalah untuk mendekati pemenuhan kebutuhan kita, jaitu untuk mengamankan usaha stabilisasi nasional pada masa sekarang dan usaha pembangunan nasional tahap 5 tahun pertama kelak dikemudian hari.
Hankamnas tsb dimaksudkan sebagai suatu “deterrent”, dan djika terpaksa untuk membela diri setjara berhasil terhadap segala bentuk antjaman, tantangan dan serangan dari manapun datangnja.
Demikian dinjatakan oleh Djenderal Soeharto pada upatjara peresmian Komando Strategi Nasional (KOSTRARNAS), Komando Pertahanan Maritim Nasional (KOHANMARNAS) dan Komando Pertahanan Udara Nasional (KOHANUDNAS) di Senajan hari Rabu kemarin.
Didjelaskan oleh Djenderal Soeharto bahwa Komando2 jang telah dibentuk tsb merupakan penjempurnaan dan pelaksanaan fungsi Hankam jang telah digariskan didalam Ketetapan MPRS No. XXIV dan didalam Keputusan Presiden No. 132 tahun 1967.
Pembentukan ini merupakan langkah pertama dalam rangka realisasi pembangunan Hankamnas jang effektif dan effisien dengan djalan menjederhanakan kembali potensi2 jang telah ada.
Pembangunan komando2 tsb tidaklah mengurangi faham bangsa Indonesia tentang damai dan perang.
Dikatakan bahwa bangsa kita tjinta damain dan ingin menjelesaikan setiap pertikaian internasional setjara damai.
Akan tetapi walaupun demikian kita bertekad bulat dan bersikap teguh untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan kita.
Dasar Pelaksanaan Hankamnas
Hankamnas mempunjai politik defensif-aktif jang pelaksanaannja berdasarkan sistim Hamkam Rakjat Semesta dengan mendjalankan pola operasi pertahanan dan pola operasi keamanan dalam negeri.
Pola dari pada operasi tersebut dilaksanakan setjara gabungan dengan mempergunakan unsur2 dari dua angkatan atau lebih.
Dengan demikian maka baik KOSTRARNAS, KOHANMARNAS KOHANUDNAS merupakan komando2 gabungan jang terdiri dari unsur2 strategis. Hanudnas dan Hanmarnas.
Tapi mengurangi sifatnja sbg, komando gabungan, maka sesuai dgn tugas pokok masing2 KOHANMARNAS dipertanggung-djawabkan kepada Angkatan Laut dan KOHANUDNAS kepada Angkatan Udara sedangkan KOSTRARNAS pada hakekatnja merupakan suatu komando Siaga.
Pelantikan Wakil2 Panglima
Pada upatjara peresmian diatas telah pula dilantik laksamana (Laut) OB Sjaaf sebagai Wakil Panglima KOHANMARNAS. Laksamana (Udara) Leo Watimena sebagai Wakil Panglima KOHANUDNAS dan MajDjen. Safari sebagai Kepala Staf KOSTRARNAS.
Ketiga Pati tersebut tetap memegang djabatan jang lama.
Defile Pasukan dan Alat2 Perang
Selesai upatjara peresmian telah diperlihatkan sebuah defile dari pasukan ketiga komando diatas.
Dengan didahului oleh pandji2 operasi masing2 komando (jang baru diserahkan oleh Djenderal Soeharto), nampak pasukan gabungan itu berbaris dengan gagah dan teratur.
Nampak al. pasukan dari kesatuan2 Kostrad, Kosatgas, KKO, Brimob dll.
Dibelakang pasukan menjusul alat2 angkatan perang jang terdiri dari berpulu2 tank2 peluru kendali, meriam2, mobil2 perang dsb.
Perhatian Milat Asing Besar
Perhatian para atase militer asing pada kesempatan itu adalah sangat besar, terutama pada waktu defile berlangsung.
Disamping para Milat nampak pula sedjumlah besar perwakilan asing jang menaruh perhatian chusus terhadap peresmian tsb.
Dari pedjabat2 pemerintahan kita, ketjuali para panglima Angkatan nampak hadir pula beberapa Menteri dan beberapa pedjabat tinggi militer. (DTS)
Sumber: KOMPAS (20/12/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 787-788.