PEMANDANGAN UMUM DPR : DWI FUNGSI ABRI SARANA PENTING UTK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

PEMANDANGAN UMUM DPR : DWI FUNGSI ABRI SARANA PENTING UTK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersenjata

Dwi fungsi ABRI sekarang merupakan sarana penting untuk pelaksanaan Pembangunan karenanja harus tetap diamankan dengan penanggulangan ekses2 jang merugikan. Demikian dikatakan oleh Durjat dari fraksi Katholik dalam pemandangan umum DPRGR semalam tentang Repelita dan APBN 1969-1970.

Sebelumnja Durjat mengemukakan pendapatnja bahwa Pemerintah telah berhasil melaksanakan krida pertama dari program Pantja Krida, jakni stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik jang sudah dirasakan manfaatnja oleh rakjat. Memang harus diakui bahwa masih banjak kesulitan2 jang harus dipetjahkan antara lain penegakan rule of law jang harus dipatuhi oleh semua golongan. Dibidang ekonomi pemerintah Orba sekarang berhasil men tackle masalah ekonomi dan mentjiptakan iklim jang baik untuk pelaksanaan Repelita.

Karubuy: Musjawarah Rakjat Irbar

Dalam pada itu AB. Karubuy dari Karya Pembangunan B dalam pemandangan umum semalam mengusulkan pentingnja diadakan musjawarah rakjat Irbar untuk mendjamin suksesnja act of free choice jang harus kita laksanakan. Menurut Karubuy musjawarah rakjat Irbar ini harus dihadiri oleh anggota DPRD GR, MPRS dari Irbar. DPRD GR Irbar, kepala suku, kepala kampung, mahasiswa serta pengusaha2 Irbar. Musjawarah Rakjat Irbar ini jang penting untuk mendjamin suksesnja act of free choice sesuai dengan tjita2 seluruh rakjat Indonesia hendaknja pemerintah turut membantu penjelenggaraannja.

Sidang DPRGR semalam djuga telah mendengarkan pemandangan umum fraksi PMI jang diwakili oleh Djamawi Hadikusumo dan Drs. Goebel dari PSII.

“Grand Strategy” Repelita

Sementara itu dalam sidang pleno Rabu siang telah tampil 6 orang pembitjara masing2 Maruto Nitimihardjo (Murba), Murtadjit Bisri (NU), Kol Soekardi (ABRI) Drs. Siregar dan Wajan Tjakranegara (IPKI) dan Surjadinata (Parkindo).

Kol. Soekardi dari fraksi ABRI menjatakan bahwa RAPBN 1969-1970 merupakan pentjerminan pelaksanaan Repelita tahun pertama dan merupakan djawaban pemerintah terhadap “grand strategy” dalam Repelita. ABRI berpendapat agar sistim management ditingkatkan untuk kontrol dalam pelaksanaan Repelita. Sedangkan terhadap bank2 diandjurkan agar membantu pemerintah dengan menjediakan uang tepat pada waktunja dan djumlah jang diperlukan guna membiajai projek2. Fraksi ABRI berkejakinan bahwa kita akan berhasil mentjapai tudjuan Repelita. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (31/01/1969)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 241-242.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.