Presiden Tandaskan:
PEMBANGUNAN HARUS DARI AKAR-AKARNYA MASYARAKAT
Presiden Soeharto mengingatkan, pembangunan bukan hanya untuk memajukan sekelompok kecil lapisan masyarakat. Pembangunan yang tidak dapat mengangkat tingkat hidup rakyat banyak tidak ada gunanya bagi kita.
Hal ini dikemukakan Presiden dalam sambutannya ketika meresmikan dimulainya penggunaan Lingkungan Industri Kecil Desa Kerajinan di Maguwohardjo, Yogyakarta, kemarin siang.
Presiden menekankan, pembangunan yang kita laksanakan harus berarti pembangunan dari akar-akarnya masyarakat, pembangunan "orang-orang kecil".
Semua kegiatan pembangunan, besar maupun kecil dengan mengerahkan modal dalam negeri ataupun modal asing, yang kita kerjakan sendiri maupun yang saat ini masih menggunakan tenaga asing, pada akhirnya secara langsung atau tidak langsung hanya berarti meningkatkan kesejahteraan lapisan terbesar masyarakat. Malahan bukan hanya harus meningkatkan kesejahteraan saja, melainkan kesejahteraan itu harus terwujud karena kegiatan rakyat sendiri.
Pembangunan itu justru harus rakyatlah yang mengangkat dirinya sendiri dengan bantuan dan bimbingan pemerintah.
Presiden mengatakan, sejakkita memasuki Repelita Ill kemampuan rakyat untuk mengangkat dirinya sendiri telah makin besar. Karena itu pemerintah memberi dorongan-dorongan dan membuka jalan yang lebih luas kepada rakyat untuk memajukan dirinya dan makin mengambil bagian dalam pembangunan.
Itulah sebabnya mengapa dalam tahapan pembangunan limatahunan yang ketiga sekarang kita membuka "Delapan Jalur Pemerataan". Dan itulah pula sebabnya, mengapa sejak Repelita III ini pelaksanaan Trilogi Pembangunan kita beri tekanan makin besar kepada usaha-usaha pemerataan menuju keadilan sosial.
Walaupun demikian hendaknya diingat baik-baik bahwa wawasan pembangunan kita sejak semula, sejak Repelita pertama memang tertuju pada peningkatan kemampuan dan kesejahteraan lapisan terbesar.
Dalam rangka pemikiran gerak pembangunan yang demikian itulah antara lain dibangun Lingkungan Industri Kecil.
Berkembang Atas Industri Maju
Presiden menandaskan, masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila yang dicita-citakan, harus berkembang di atas masyarakat yang industrinya maju dengan dukungan pertanian yang kuat.
Keadaan demikian itu diharapkan dapat terwujud dalam Repelita V atau Repelita VI dan akan merupakan landasan ekonomi untuk mencapai masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila.
Sekarang jika kita berada dalam Repelita Ill, maka ini berarti kita sedang berada dalam pertengahan jalan sebelum tiba pada landasan masyarakat yang dicita-citakan. Karena itu dalam Repelita Ill kegiatan sektor industri harus ditingkatkan.
Di samping membangun industri-industri besar, menurut Presiden, kita juga mutlak membangun industri-industri kecil, yang akan merupakan jaringan dan akan mendukung industri besar.
Di samping itu, industri kecil juga merupakan bidang strategis yang amat penting, karena mencakup kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat dalam jumlah sangat besar dalam jumlah sangat besar. Juga merupakan sarana untuk memeratakan hasil hasil pembangunan karena merupakan sarana untuk meningkatkan pendapatan masyarakat golongan ekonomi lemah.
Dalam pada itu Presiden minta agar Lingkungan Industri Kecil di Yogyakarta ini mampu mencapai tiga tujuan utama. Pertama mengambangkan Industri kecil dalam seluruh aspeknya. Kedua, memeratakan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan. Ketiga, memberi kesempatan usaha dalam keadaan yang layak, khususnya bagi pengusaha-pengusaha lemah dengan pengrajin-pengrajinnya.
"Pendeknya sebagai bidang strategis yang kita garap, Lingkungan Industri Kecil ini saya minta agar secara ekonomi dan sosial benar-benar dapat mewujudkan arti pembangunan yang kita perjoangkan bersama, "kata Presiden.
Kepada Departemen Perindustrian Presiden minta agar memikirkan lebih lanjut pembangunan Lingkungan Industri Kecil sebagai wujud nyata pengembangan industri kecil, terutama untuk menyebarkan ke wilayah-wilayah lain.
Untuk itu perlu diadakan pengkajian lebih mantap dan perencanaan yang menjangkau jauh ke depan, agar manfaatnya jauh lebih dirasakan oleh para pengusaha kecil dan para pengrajin.
Pusat Palayanan
Menteri Perindustrian Ir. AR. Soehoed dalam sambutannya mengatakan Lingkungan Industri Kecil atau desa kerajinan pada intinya adalah suatu pusat pelayanan yang secara langsung dapat memberi bimbingan kepada industri kecil dalam radius 30-50 km.
Pelayanan tidak terbatas pada penyuluhan, peralatan atau bahan baku, tetapi mencakup pula pelengkap finishing produksi dan tempat peragaan untuk promosi pemasaran.
Presiden Soeharto setelah meresmikan Lingkungan Industri Kecil dengan memukul kentongan bertalu-talu dan meninjau keliling juga berdialog dengan penghuni Lingkungan Industri Kecil.
Berbicara dengan pengusaha industri kecil Presiden memesankan agar pengrajin mulai melakukan perencanaan untuk jangka waktu satu tahun. Melalui perencanaan itu akan diketahui pula kebutuhan bahan baku dimasa mendatang, apakah mencukupi atau tidak. Bila diketahui bahan baku tidak mencukupi, pemerintah bisa merencanakan dengan tepat untuk memenuhinya.
Di samping itu para pengrajin dianjurkan lembaga perguruan tinggi bagi peningkatan pengetahuan ekonomi. Hal itu karena merupakan kewajiban mahasiswa yang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dicantumkan kewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat. (DTS)
…
Yogyakarta, Suara Karya
Sumber: SUARA KARYA (24/03/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 359-361.