PEMBANGUNAN PABRIK BERARTI MEMBUKA JALAN BAGI PERBAIKAN TARAF HIDUP JUTAAN PETANI

PEMBANGUNAN PABRIK BERARTI MEMBUKA JALAN BAGI PERBAIKAN TARAF HIDUP JUTAAN PETANI

Presiden Soeharto menandaskan di Gresik, Rabu siang bahwa pembangunan pabrik pupuk akan berarti membuka jalan bagi perbaikan taraf hidup jutaan petani Indonesia dan akan memperkuat ketahanan nasional, khususnya di bidang ekonomi.

"Karena itulah", kata Presiden," produksi pupuk harus diperbesar dan perlu diproduksi berbagai jenis pupuk yang diperlukan untuk meningkatkan semua produksi bahan pangan dan hasil perkebunan”.

Kepala Negara mengemukakan penegasannya itu dalam amanatnya pada upacara peresmian pabrik pupuk fosfat PT Petrokimia Gresik di Gresik, dekat kota Surabaya, Jawa Timur.

Presiden mengatakan bahwa usaha memperbaiki kehidupan petani haruslah dengan mengusahakan peningkatan produksi petani dan dengan kenaikan produksi itu diharapkan penghasilan petani bertambah baik.

Selama ini telah dilakukan usaha-usaha kearah itu. Usaha-usaha tersebut dilakukan melalui intensifikasi pertanian dengan Panca Usaha yang meliputi penyediaan irigasi yang baik, penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk dan obat-obat hama dan cara bertanam yang lebih baik.

"Tampak jelas", kata Presiden, "bahwa salah satu usaha itu harus berarti penyediaan pupuk dariberbagai jenis dengan jumlah yang cukup dan harga yang terbeli oleh kaum tani.

Dalam terakhir Pelita ll, produksi beras Indonesia telah mencapai 17,6 juta ton. Tapi produksi beras itu masih harus terus ditingkatkan karena jumlah penduduk terus bertambah dan konsumsi beras rata-rata tiap orang juga naik.

”Yang lebih penting lagi, kata Kepala Negara". kita harus memiliki stok nasional, terutama untuk menjaga agar beras selalu ada di tengah masyarakat".

Sementara itu yang harus dinaikkan produksinya bukan hanya beras, tapi juga produksi pertanian lainnya seperti palawija, kacang-kacangan dan produksi perkebunan, hortikultura dan malahan produksi bunga-bungaan. Usaha meningkatkan produksi berbagai jenis produksi pertanian itu terang memerlukan berbagai jenis pupuk dalamjumlah yang tidak sedikit.

Oleh karena itu Kepala Negara menyatakan bahwa pembangunan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik inidimaksudkan tidak hanya untuk menghasilkan sendiri pupuk TSP, DAP dan NPK yang sangat diperlukan, tapi juga diharapkan dengan berproduksinya pabrik ini penyediaan pupuk bagi petani untuk meningkatkan produksi pertaniannya semakin lancar, mudah dan terjangkau oleh daya beli mereka.

Perkokoh Lagi Dasar Pembangunan

Presiden mengemukakan pula bahwa masalah pokok lain dari pembangunan Indonesia adalah bagaimana membuat lebih kokoh lagi dasar pembangunan tahap selanjutnya.

Landasan masyarakat adil dan makmur yang dicita-citakan akan terwujud jika Indonesia mampu membangun industri dengan dukungan pertanian yang kokoh. Ini berarti bahwa industri yang mendukung pertanian dan yang mengolah hasil pertanian harus dibangun. Selain itu harus pula dibangun industri yang dapat menghasilkan berbagai jenis barang keperluan dalam masyarakat Indonesia yang lebih maju kelak.

Presiden menyatakan dalam pembangunan industri yang dilaksanakan selama ini Indonesia telah banyak mencapai kemajuan.

Sebagai contoh Presiden Soeharto menyebutkan industri pupuk. Dalam 10 tahun terakhir ini telah berhasil dibangun enam buah pabrik pupuk, masing-masing pabrik pupuk urea Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di Palembang, pabrik pupuk urea dan ZA di Gresik dan pabrik pupuk urea Kujang di Jawa Barat.

Sekarang ini sedang dibangun pula pabrik pupuk urea ASEAN di Aceh dan pabrik pupuk fosfat PT Petrokimia Gresik ini.

Dengan selesainya pembangunan pabrik-pabrik pupuk tersebut, produksi pupuk Indonesia selama periode pembangunan lima tahun sekarang ini diharapkan mencapai kurang lebih empat juta ton, sedang dalam Pelita II mencapai jumlah dua juta ton.

Ini jelas merupakan salah satu tanda kemajuan yang luar biasa dan merupakan salah satu titik balik yang penting dalam perkembangan ekonomi dan pembangunan Indonesia.

Ini mengakibatkan jika dahulu Indonesia tidak sedikit mengeluarkan devisa untuk impor pupuk, maka selama Pelita II telah dapat dipenuhi sendiri kebutuhan akan pupuk urea. Bahkan Indonesia telah menjadi salah satu negara pengekspor pupuk.

Kemajuan semacam ini tampak pula di sektor-sektor industri lainnya seperti industri semen, tekstil dan sektor industri lainnya. Jika pada masa lampau Indonesia bersusah payah mengimpor semen, tekstil dan barang keperluan lainnya, dalam Pelita II Indonesia malahan sudah dapat mengekspor produk-produk industri tersebut.

Banyak lagi produk industri lainnya yang telah dapat diekspor Indonesia, termasuk hasil kerajinan rakyat.

Semua kemajuan yang sudah dicapai itu menjadikan negara dan bangsa Indonesia semakin percaya pada diri sendiri. Semakin tebal kepercayaan akan kemampuan sendiri untuk membangun semakin mampu pula bangsa ini meraih kemajuan dan mengerjakan tugas-tugas yang selama ini belum pernah dilakukan.

Pantang Berhenti

Presiden menegaskan pula bangsa Indonesia sadar bahwa tugas pembangunan masih banyak dan mungkin juga masih berat. Karena itu kita pantang berhenti, kata Presiden.

Membangun tidak hanya berarti menciptakan yang baru, tapi juga berarti memelihara yang sudah ada. Semangat pembangunan juga harus menjauhkan sikap rutin dan bekerja sambil lalu.

Oleh karena itu Presiden berpesan kepada pimpinan dan segenap karyawan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik ini jangan menganggap bahwa dengan mulai berproduksinya pabrik ini tugas-tugas selanjutnya dianggap enteng dan ditangani secara rutin.

Tugas-tugas Baru

”Tugas-tugas baru yang tidakkalah menariknya yang terus meminta kreativitas dan dinamika, justru menanti dalam mengoperasikan pabrik ini. Pimpinan perusahaan dituntut untuk membuktikan kemampuannya sebagai wiraswasta yang terampil dengan pandangan jauh ke depan, karena pada akhirnya yang menentukan berhasil atau gagalnya suatu investasi adalah bagaimana caranya menjalankan pabrik ini", kata Presiden.

Lebih lagi pabrik ini mempunyai sarana penunjang bempa dermaga yang dapat menampung kapal dengan kapasitas 30.000 ton bobot mati. Oleh karena itu Presiden mengharapkan agar dermaga initidak hanya digunakan bagi pengembangan kegiatan pabrik tersebut, tapi juga harus dapat dimanfaatkan bagi pengembangan daerah sekitarnya.

"Dengan demikian, setiap proyek pembangunan yang selesai dibangunkan berguna untuk menggerakkan kekuatan ekonomi masyarakat sekitarnya, yang berarti pula membuka kesempatan bagi peningkatan kesejahteraan umum", demikian Presiden Soeharto mengatakan dalam amanatnya.

Pabrik pupuk yang baru diresmikan Presiden Soeharto ini akan memproduksi pupuk TSP, DAP dan NPK dengan kapasitas seluruhnya tidak kurang dan 460.000 ton setiap tahun. (DTS)

Surabaya, Antara

Sumber: ANTARA (29/08/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 322-325.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.