PEMBENTUKAN KABINET AMPERA HARUS DIDAHULUKAN
Tiap2 Orpol, Ormas Dan Golkar Diberi Waktu Untuk Setjara Bergilir Adakan Hearing Dengan Waperdam a.i. Letdjen Soeharto[1]
Djakarta, Berita Yudha
Men/Pangad Let. Djen Soeharto beserta Staf Kamis malam jbl. telah menerima Front Pantja Sila jang terdiri dari 22 orang utusan meliputi seluruh Ormas, Orpol dan Golkar jang ada di Djakarta. Dalam pertemuan tsb. masing2 telah memberikan pandangan serta pendapat masing2 organisasi jang diwakili terhadap situasi politik achir2 ini setelah Sidang MPRS selesai. Letdjen. Soeharto dalam membuka pertemuan tersebut menjatakan bahwa sesudah selesai Sidang MPRS ke IV dan agar lebih bisa mendapatkan gambaran jang djelas bagaimana pendapat Orpol, Ormas, dan Golkar mengenai hasil2 MPRS, maka perIu adanja pertemuan setjara kekeluargaan sehingga masing2 dapat mengeluarkan pendapatnja sesuai dengan kepentingan masing2.
Ditegaskan oleh Letdjen Soeharto bahwa sesudah selesai Sidang MPRS ini jang penting bagi kita adalah bagaimana tjara kita dapat mengamankan serta dapat didjamin bahwa seluruh Keputusan2 MPRS tersebut betul2 dapat dilaksanakan dan diamalkan sesuai dengan tuntutan hati nurani Rakjat. Jang paling penting jang harus didahulukan dalam mewudjudkan hasil MPRS tsb. adalah segera dapat dibentuknja Kabinet Ampera, dimana sebelum pembentukannja Kabinet tersebut Letdjen Soeharto akan mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan semua Orpol, Ormas dan Golkar disamping berkonsultasi dengan Pimpinan MPRS dan DPRGR, disamping semua itu jang menambah kegembiraan kita lagi adalah adanja kesanggupan Bapak Presiden sendiri sebagai Mandataris MPRS telah menjatakan Insja Allah akan sanggup melaksanakan semua Keputusan MPRS jang telah ditetapkan, demikian Letdjen Soeharto.
Dalam menerima berbagai tanggapan mengenai hasil2 Sidang MPRS. Letdjen telah menerima berturut2 pandangan dari golongan NU, Katholik, PSII, PNI, Muhammadijah, Perti, IPKI, Gasbindo, Parkindo, Soksi dll lagi. Pada garis besarnja mereka mengharapkan agar seluruh hasil2 Sidang MPRS ini jang semaksimal dapat ditjapai betul2 dapat dilaksanakan. Dinjatakan bahwa Pak Harto selaku Pengemban SP 11 Maret jang telah pula disjahkan oleh MPRS betul2 dapat diharapkan oleh seluruh Rakjat. Diharapkan pula agar Kabinet Ampera jg. akan datang dibentuk dgn. orang2 jang betul2 dapat bekerdja dan betul2 dapat bertanggung djawab terhadap semua kepertjajaan jang telah diberikan.
Chusus mengenai pembentukan Kabinet jang akan datang Letdjen Soeharto telah berkali2 memberikan pendjelasan serta pandangan2nja bahkan telah pula mengadakan perbandingan serta koreksi terhadap Kabinet jang ada sekarang.
Didjelaskan oleh Pak Harto bahwa rentjana Kabinet jang akan datang adalah Zaken Kabinet dengan lima pembidangan jaitu Hankam, Politik, Kesedjahteraan, Ekonomi/Keuangan, dan Industri/Pembangunan sbg. alternatif. Sedangkan mengenai struktur organisasinja akan dibagi dua golongan jakni golongan pelaksana. Sedang pemilihan personalianja disamping ketentuan2 jang telah digariskan maka tjalon2 tsb. harus memiliki:
A-Achlak
A-Achli
A-Amal
B- Berani/bertanggung djawab
C- Bertjita-tjita luhur
Mengenai struktur organisasi daripada Kabinet jang akan dibentuk tsb.
Letdjen Soeharto a.i. telah pula memberikan tiga alternatif agar dapat dipakai bahan pemikiran oleh tiap2 Orpol, Ormas dan Golkar. Diharapkan pula oleh Pak Harto kepada seluruh Orpol, Ormas dan Golkar dapat memberikan saran2 jang kesemuanja nanti akan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rentjana dan persiapan pembentukan kabinet jang akan datang. Kepada masing2 Orpol, Ormas dan Golkar tsb. telah diberikan ketetapan waktu masing2 setjara bergilir untuk mengadakan hearing dengan Pak Harto mengenai berbagai persoalan jang bersangkutan dengan pembentukan Kabinet.
Demikian a.i. pendjelasan Letdjen Soeharto dalam menerima rombongan Front Pantjasila Kamis malam. Dalam pertemuan tsb. Pak Harto didampingi oleh Majdjen. Alamsjah, Majdjen Darjatmo serta Kol. Soedjono Oemar Dhani. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (09/07/1966)
[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 193-195.