PENANAMAN MODAL AGAR DIARAHKAN SEHINGGA MODAL ASING HANYA SEBAGAI PELENGKAP

PENANAMAN MODAL AGAR DIARAHKAN SEHINGGA MODAL ASING HANYA SEBAGAI PELENGKAP

Presiden Soeharto berpesan kepada Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang baru, Ir.Suhartoyo, agar peningkatan pemodal benar-benar diarahkan sehingga betul-betul kelihatan modal asing hanya berperan sebagai pelengkap.

Kepala Negara mengemukakan pesannya itu ketika Ir.Suhartoyo yang hingga kini masih menjabat sebagai Dirjen Industri Logam Dasar melaporkan perpindahan tugasnya menjadi ketua BKPM di kediaman Presiden JI. Cendana, Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan dengan Presiden itu, Ir Suhartoyo didampingi Ir. Eman Yogasara yang menurut rencana akan diangkat menggantikan Ir. Suhartoyo sebagai Dirjen lndustri Logam Dasar.

Ir. Suhartoyo selesai diterima Presiden menjelaskan kepada pers, Presiden mengharapkan pula agar BKPM meningkatkan fungsi pengawasan.

Dengan demikian perusahaan yang sudah mendapat izin baik melalui PMDN maupun PMA harus selalu dilihat dan diingatkan akan kewajibannya baik di bidang permodalan maupun tenaga.

‘Tidak dilepas begitu saja, tetapi diawasi," kata Suhartoyo yang menambahkan bahwa fungsi pengawasan inisebenarnya lebih banyak dilakukan BKPMD namun kini di BKPM sendiri sudah ada biro yang khusus mengurus soal pengawasan ini.

Ir.Suhartoyo akan menerima jabatan sebagai ketua BKPM, Jumat mendatang, dari pejabat lama Ismail Saleh SH yang dilantik sebagai Jaksa Agung minggu lalu.

Ir. Eman Yogasara

Suhartoyo menjelaskan, pelantikan dan serah terima jabatan Dirjen lndustri Logam Dasar yang baru akan dilakukan sekembalinya Menteri Perindustrian A.R. Suhud dari kunjungannya ke Australia, mungkin bulan depan.

Presiden dalam kaitan dengan pergantian jabatan Dirjen Industri Logam Dasar ini menyatakan, penggantian jabatan ini penting mengingat dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan memasuki Repelita IV.

Dalam periode itu disamping pembangunan di bidang pertanian terus ditingkatkan, di bidang industri dimulai pembangunan industri mesin baik untuk keperluan pertanian dan bidang lain maupun untuk industri itu sendiri.

lr. Eman Yogasara terakhir menjabat sebagai Direktur Penyiapan Program Ditjen Logam Dasar, Departemen Perindustrian. Eman Yogasara yang dilahirkan di Jakarta 10 Juni 1933 itu memulai karirnya di Departemen Perindustrian tahun 1966 dengan bekerja di berbagai proyek.

Kini masalahnya pada masa transisi ini kita sudah memperketat ekspor, katanya. Dan jumlah kayu gelondongan (logs) yang diekspor sudah diturunkan.

Maksudnya supaya dapat memperoleh harga yang layak, sedang di lain pihak supaya pasaran kayu untuk olahan itu di luar negeri terbuka lebih luas untuk hasil industri kita, demikian Soedharsono. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (17/03/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 355-358.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.