PENCALONAN PRESIDEN SOAL NANTI, KATA KETUA HKTI
Pencalonan kembali Presiden Soeharto dalam Sidang Umum MPR serta pemberian gelar Bapak Pembangunan adalah masalah nanti, demikian pendapat Ketua Umum Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Martono yang diungkapkannya kepada wartawan, Rabu pagi, di kediaman Kepala Negara di Jalan Cendana.
Seusai melapor kepada Presiden dia berkata: "Masalah nomor satu adalah menyukseskan pemilihan umum."
Penegasan itu dikedepankan oleh Martono, yang juga adalah Menteri Muda Urusan Transmigrasi, ketika melaporkan HKTI Banyumas, Jawa Tengah, kepada Presiden, agar bersedia dicalonkan kembali sebagai Presiden dan menerima gelar Bapak Pembangunan.
Pada bagian lain dari keterangannya bahwa Zona Ekonomi Eksklusif harus dikuasai baik oleh ABRI maupun nelayan, sehingga ikan-ikan di daerah itu tidak dicuri orang lain.
Untuk itu, menurut dia, kini sedang disiapkan transmigran nelayan maju dengan bekal pengetahuan dan keterampilan, sehingga bisa mengendalikan perahu-perahu besar beserta peralatan modern. Maksudnya, para nelayan, akan mampu menjelajahi perbatasan negara sejauh itu.
Dikatakan, rencana tentang transmigran nelayan dikategorikan tiga macam. Yakni transmigran nelayan maju, petani tambak dan tradisional.
Mereka terutama akan diambil dari pantai-pantai Selatan dan Utara Pulau Jawa untuk ditempatkan di Kepulauan Riau, Kalimantan, Sulawesi serta Maluku.
"Saya sedang menunggu laporan daerah mana yang sudah siap menerima kedatangan transmigran nelayan ini," katanya.
Adapun transmigran yang sudah dipindahkan dalam tahun 1981 ini hingga bulan September mencapai 64.642 kepala keluarga, dari target 125.000 KK. Padahal tahun 1980 hanya berjumiah 62.339 dan tahun sebelumnya 13.010 KK.
Dikatakan, pelaksanaan transmigran tahun ini lebih cepat, karena sekarang mereka memiliki tiga pesawat Hercules dan dua pesawat transaksi yang dipakai untuk mengangkut. (DTS)
…
Jakarta, Merdeka
Sumber: MERDEKA (24/09/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 152-153.