PENGARAHAN MENKO KESRA KONGRES KNPI KE-5

PENGARAHAN MENKO KESRA KONGRES KNPI KE-5

Menko Kesra H. Alamsjah Ratu Perwiranegara Rabu malam menyatakan kepemimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendatang harus ditangani secara profesional oleh para pemuda yang tepat dan memiliki persyaratan nasional.

Dalam ceramahnya di depan para peserta Kongres V Pemuda/KNPI di Jakarta, Alamsjah menegaskan bahwa ia sangat mendukung ditetapkannya 35 tahun sebagai batas umur maksimal pimpinan KNPI, bahkan berharap pada tahun-tahun mendatang batas umur itu dapat diturunkan lagi guna mempercepat proses pendewasaan diri di kalangan generasi muda.

Sebagai contoh dan perbandingan sehubungan harapannya itu, ia menunjuk pada usia para pencetus Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang kala itu rata-rata berkisar antara 20-25 tahun, begitu pula halnya dengan usia Jenderal Sudirman dan Jenderal Nasution yang menjadi panglima dalam usia muda.

Menurutnya, persyaratan calon pemimpin pemuda yang perlu diperhatikan di antara lain memiliki idealisme dan patriotisme tinggi dalam memahami perjuangan bangsa, menguasai sesuatu disiplin ilmu dan teknologi serta keterampilan memadai, bertanggungjawab, pandai menggunakan penalaran secara cepat dan tepat, tegas, dan berpandangan moderen dengan tetap berkepribadian Indonesia.

Kongres V Pemuda/KNPI yang dijadwalkan yang dijadwalkan berlangsung tujuh hari dan akan memilih pengurus baru KNPI tersebut dibuka Presiden Soeharto Rabu pagi, diikuti hampir 1000 peserta.

Menko Kesra berpesan kongres tersebut hendaknya dapat dijadikan awal kelahiran tampilnya kepemimpinan pemuda yang mandiri, yaitu berkepribadian Pancasila serta mampu menjawab tantangan dan tuntutan jamannya.

Diingatkannya bahwa bila dievaluasi sejak didirikan 14 tahun silam, grafik perkembangan KNPI selama ini mengalami pasang surut, membuktikan kehadirannya belum semantap yang dicita-citakan.

“Secara kuantitatif kita patut mengacungkan jempol terhadap perkembangan yang pesat pembentukan DPD dan DPC hampir di seluruh wilayah Indonesia. Namun dalam pengisian program, KNPI seringkali mendapat kritik dari yang cukup sopan dan intelek sampai caci maki serta cemoohan,” tandasnya.

Ia juga menekankan bahwa pemuda saat ini dituntut untuk menyelesaikan tuntutan rakyat tanpa terpengaruh kondisi ekonomi dunia yang sedang dilanda krisis serta resesi.

Pemuda sebagai kader bangsa harus menyadari peranan strategisnya menjadi pelaku dan penggerak sejarah, bukan hanya jadi obyek atau bahkan hanya menjadi permainan sasaran sejarah. (RA).

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (28/10/1987)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 278-280.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.