PENGHARGAAN HELEN KELER INSTITUTE UNTUK PRESIDEN[1]
Jakarta, Suara Karya
Presiden Soeharto akan mendapat penghargaan internasional dari Helen Keller Institute atas keberhasian Indonesia menurunkan angka kenbutaan. Penghargaan kehormatan ini rencananya di serahkan sendiri oeh direktur Helen Keller Institute yang secara khusus datang ke indonesia, 25-29 juli mendatang, bertepatan dengan hari anak-anak yang jatuh 23 juli. Menurut menteri kesehatan sujudi, usai melapor kepada presiden soeharto di istana merdeka, kamis, surat mengenai pemberian penghargaan itu dari Helen Keller Institute (HKI) telah di terima.
Keberadaan HKI di akui oleh dunia internasional. Helen keller sendiri adalah seorang wanita buta yang kaya raya dan ingin membantu orang-orang buta. Program menguarangi kemungkinan terjadinya kebutaan di indonesia banyak di bantu oeh helen keller pada 15 tahun yang lalu anak-anak yang kekurangan Vitamin A sehingga ama kelamaan bisa mengalami kebutaan jumlahnya cukup banyak. mereka ini pada waktu mengaji sore hari menjeang malam, ketahuanya banyak rabun, kurang jelas pengihatanya. Sesudah itu diadakan pemberantasan dengan pemberian vitamin A pada anak –anak.
Dahuu sebanyak 1,3-1,9 persen anak balita mengalami kekurangan vitamin A sehingga di hari tuanya bisa mengalami kebutuhan, katarak. Di tahun 1992, jumlah mereka menurun menjadi 0,3 persen. Jumlah ini dinilai tidak lagi sebagai masalah kekuarangan vitamin A. Secara public health, indonesia dianggap sudah bebas dari masalah kekurangan vitamin A. Meski demikian, indonesia terus memberikan vitamin A, Tidak banyak negara-negara yang mencapai keberhasilan seperti itu. Indonesia dinilai HKI termasuk satu-satunya yang melakukan dokumentasi dan monitoring yang baik mengenai vitamin. Atas pertimbangan HKI bermaksud memberikan tanfa penghargaan kepada presiden atas nama bangsa indonesia. Presiden menurut menkes, bersedia menerimanya, bertepatan dengan hari anak-anak yang bertemakan “saya anak indonesia”.
KTT AIDS
Mengenai penyelengaraaan KTT AIDS, kepala negara menyatakan kesedianya untuk hadir. KTT yang akan berlangsung desember mendatang di prakarsai prancis bekerjasama dengan WHO. Diadakanya pertemuan itu menurut menkes prancis, karena perlu adanya satu plitical issue dari kepala-kepala negara mengenai masalah AIDS. Pada prinsipnya Indonesia memang memandang perlu untuk menyokong terwujudnya penyelenggaraan tersebut. Pertemuan persiapan akan diadakan pada pertengahan juni. Menurut Menkes, dewasa ini tidak semua kepala negara atau negara ikut terlibat dalam mengurangi AIDS. Masih banyak yang menyerahkan persoalanya AIDS kepada massa dan pembuatan vaksinasi .(N-1)
Sumber:SUARA KARYA( 27/5/1994)
________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 630-631.