PERBANKAN AKAN DJADI RINTANGAN
Kalau Tidak Bisa Sesuaikan Diri dalam Setiap Langkah Pembangunan [1]
Djakarta, Pos Indonesia
Aspri Presiden Bidang Chusus Majdjen Ali Moertopo menjatakan bahwa bank2 akan mendjadi rintangan kalau tidak bisa menjesuaikan diri dalam setiap langkah pembangunan.
Hal ini dinjatakannja ketika memberikan tjeramah di depan pemimpin2 Wilajah BNI 1946 se-Indonesia dan kepala2 bagian dilingkungan bank tsb dalam rangka Rapat Kerdja BNI 1946 Kamis malam, di Gedung BNI 46 Djakarta – Kota.
Menurut Ali Moertopo bank djuga bertindak sebagai distributor dalam mengalokasikan sumber2 pendapatan negara kearah sektor2 jang produktif jang dapat menggerakkan dana2 tersedia menudju income nasional. Dana2 jang tersedia ini disalurkan kepada unit2 ekonomi menurut saluran2nja, sehingga pemerintah nantinja dapat mengetahui berapa besar djumlah dana perbankan jang tersedia.
Dengan dana2 ini akan terlihat pula sampai berapa djauh hasil2 pembangunan jang dapat ditjapai setelah adanja pengamanan jang tjermat mengenai kapasitas peredaran uang, djumlah uang berada dalam masjarakat serta sampai dimana ketjepatan uang itu dipakai oleh unit2 ekonomi.
Peranan Bank Dalam Proses Sosial Politik
Ali Moertopo mendjelaskan pula mengenai peranan bank dalam proses sosial politik jang bergerak. Dikatakannja bahwa dalam proses sosial politik ini perlu adanja usaha stabilisasi jang dinamis, dimana proses tsb. akan lantjar djalannja djika tak ada penjelewengan.
Kegiatan sosial politik manusia akan berdjalan djika tersedia dana2 jang tjukup, sebagaimana terlihat dalam saat2 mendjelang Pemilihan Umum jang lalu. Djika bank mengikuti arah dari group jang menjeleweng dari tugas jang dibebankan kepada group tsb, maka bank tidak akan bisa menempatkan dirinja sebagai alat pengaman dalam proses sosial politik bangsa Indonesia.
Pemerintah Orde Baru sekarang ini menginginkan perombakan jang radikal dalam kehidupan2 sosial politik, supaja bangsa Indonesia setjara keseluruhan bisa tjepat dibawa kepada pembangunan nasional, demikian Ali Murtopo.
Situasi lingkungan banjak menentukan sukses tidaknja usaha perbankan bersama2 dengan relasi2 jang dibinanja, dimana dapat diatur kemungkinan2 pemberian kredit atau dasar feasibility studies dati projek2 jang diadjukan oleh pemohon kredit perbankan.
Dalam hal ini, bank bisa disebut sebagai pusat dati perkembangan/kemadjuan2 ekonomi bangsa, demikian Ali Moertopo.
Pemberian Kredit Hendaknja Terarah
Mengenai soal2 pemberian kredit kepada nasabah2 Ali Moertopo menjarankan kepada pimpinan BNI 1946 agar hendaknja diadakan pengarahan bagi kredit bank jang akan diberikan.
Indonesia kini membuka pintu seluas2nja dalam rangka “Open Door economy policy” dengan strategi ekonomi jang setjara konsepsionil disesuaikan dengan program pembangunan nasional.
Kredit jang terarah itu dimaksudkan untuk mensinkronisir pola2 program pembangunan setjara keseluruhan dengan strategi ekonomi, dimana masing2 pulau dari kepulauan Indonesia memperoleh perhatian chusus al. pulau Sumatera bisa didjadikan dasar untuk industri perkebunan, pulau Kalimantan untuk perkajuan dan ada jang chusus untuk pertambangan, demikian Aspri Presiden Bidang Chusus Majdjen Ali Moertopo. (DTS)
Sumber: POS INDONESIA (12/10/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 949-950.