PERINGATAN HUT KE-44 ABRI DI JAKARTA, SEDERHANA NAMUN MERIAH

PERINGATAN HUT KE-44 ABRI DI JAKARTA, SEDERHANA NAMUN MERIAH

 

 

Jakarta, Antara

Peringatan HUT ABRI ke-44 yang dilangsungkan di Parkir Timur Senayan, Jakarta, berlangsung dengan meriah walaupun tetap diliputi suasana kesederhanaan.

Seusai Presiden Soeharto memberikan amanatnya, dilangsungkan defile oleh berbagai kesatuan utama ABRI.

Di belakang barisan Drum Band AKABRI “Lokananta” yang berseragam biruĀ­putih, berbaris dengan gagahnya berbagai kesatuan ABRI dari tiga angkatan dan Polri.

TNI Angkatan Darat dalam defile itu menampilkan batalyon Kopasus yang lebih dikenal dengan “pasukan baret merah”, batalyon Kopur Linud yang berbaret hijau, batalyon CPM yang berbaret biru serta Korps Wanita AD (Kowad), sementara TNI Angkatan Laut diwakili batalyon Marinir berbaret ungu, kesatuan AL dan Korps Wanita AL (Kowal).

TNI Angkatan Udara dalam defile itu diwakili batalyon Pasukan Khas AU yang berbaret jingga dan Korps Wanita AU sedangkan Kepolisian RI menampilkan batalyon Polantas yang berseragam baru (stelan pakaian coklat tua) dan batalyon Brimob.

Tidak ketinggalan pula dalam defile tersebut batalyon Hansip dan dan batalyon Resimen Mahasiswa.

Di udara meraung-raung dengan gagahnya pesawat-pesawat tempur masingĀ­masing HS-Hawk, F-5 Tiger dan A-4 SKy Hawk masing-masing dengan formasi empat-empat.

Di depan Kepala Negara, batalyon utama ketiga angkatan dan Polri yakni dari kesatuan Kopasus, Paskhasau, Marinir dan Brimob yang bersenjatakan M-16 mendemonstrasikan senam militer, peragaan bela diri dan membentuk konfigurasi Bunga Wijayakusuma yang sedang mekar sebagai lambang kepahlawanan.

Komandan upacara dalam HUT ABRI ke-44 itu ialah Kolonel (Mar) Soegiharto sedangkan pembaca naskah Sapta Marga adalah Letda (Mar) Suhono yang baru lulus dari Akademi Angkatan Laut tahun lalu.

 

 

Sumber :ANTARA (05/10/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 519.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.