PERISTIWA MAKASAR TIDAK BISA DIBENARKAN

Pd. Presiden Djend. Soeharto Pada Wali Geredja & DCI:

PERISTIWA MAKASAR TIDAK BISA DIBENARKAN [1]

 

Djakarta, Antara

Pd. Presiden Djenderal Soeharto dalam penegasannja menjatakan:

Peristiwa Makasar, jaitu tindakan pengerusakan rumah2 ibadah Kristen/Katolik dan bangunan2 serta perlengkapan milik lembaga2 agama tersebut, tidak bisa dibenarkan.

Penjelesaian masalah itu djangan hanja dibebankan pada fihak penguasa, tetapi golongan2 jang bersangkutan djuga tidak lepas dari tanggung djawab untuk ikut membantunja.

Penegasan itu dikemukakan menanggapi laporan jang dikemukakan oleh Wakil DGI (Dewan Geredja2 di Indonesia) dan Kantor Wali Geredja Katolik mengenai peristiwa pengrusakan thd rumah2 ibadah dan bangunan2 lain serta perlengkapan2 milik Geredja Kristen Protestan/Katolik di Makassar tgl 1 Okt. jl.

Dalam pertemuan jang berlangsung selama satu djam tadi malam dikediaman Pd Presiden delegasi diintroduksi oleh Menteri Sosial Dr. AM Tambunan SH. DGI diwakili oleh Dr. JL Chabineno, Letdjen TB Simatupang, Drs S Marantika, Ds PH Rompas, AB Tomasowa, sedang Kantor Wali Geredja Katolik diwakili oleh Pastor Hardowidagdo, Pastor Diaz dan Kasimo.

Perlu tindakan pentjegahan sesuai dengan pendapat wakil2 DGI dan Wali Geredja Katolik. Pd Presiden menjatakan:

“Utk selandjutnja perlu diadakan tindakan pentjegahan, agar peristiwa menjedihkan sematjam itu tidak terulang kembali, baik dikota Makasar maupun ditempat2 lainnja”.

Biar bagaimanapun, lepas dari sebab2nja, peristiwa sematjam itu tidak bisa dibenarkan.

Sekarang sedang diadakan pengusutan apa jang mendjadi sebab sampai peristiwa tersebut timbul, Pak Harto djuga mengingatkan pada kemungkinan faktor2 sosial setempat dihubungkan dgn sedjarah sebelumnja jang mendorong kearah perbuatan ekstrini tersebut.

Kepada semua golongan diingatkan untuk tetap mempertinggi kewaspadaan, agar tidak terdjebak kedalam djaringan2 gerpol sisa2 PKI maupun kekuatan2 destruksip lainnja.

Demikian “Antara”. (DTS)

Sumber : ANTARA (13/10/1967)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 843-844.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.