PERNYATAAN DUKUNG PRESIDEN SOEHARTO

PERNYATAAN DUKUNG PRESIDEN SOEHARTO

Sembilan organisasi masyarakat, sosial dan profesi di Lampung sudah menyatakan kebulatan tekad mereka mendukung kebulatan kepemimpinan Presiden Soeharto dan mengusulkan kepada MPR basil Pemilu 1982untuk menetapkan Soeharto kembali sebagai Presiden RI periode 1983-1988.

Pernyataan kebulatan tekad mereka yang disampaikan secara terpisah di tempat terpisah pula, hari Kamis diteruskan kepada pimpinan MPR RI di Jakarta oleh Sekretaris DPRD tingkat I Lampung Nadirsyah Zaini MA.

Kesembilan organisasi itu adalah Pondok Pesantren Darussalam Tegineneng Lampung Selatan, Musyawarah Eksponen Angkatan Muda Islam Lampung, Generasi Muda Islam Organisasi Pemuda Islam Mesjid (Risma) Lampung Tengah, DPD Serikat Buruh Karyawan Maritim Indonesia tingkat I Lampung, DPD MKGR tingkat I Lampung DPD FBSI Propinsi Lampung, Masyarakat Sukadana Lampung Tengah, Forum Temu Karya LKMD dan PKK tingkat I Golkar, tingkat I Lampung.

Pondok Pesantren Darussalam Tegineneng dalam pernyataannya yang antara lain ditandatangani oleh Ketua Dewan Guru H. Muhanmad Zainuddin. LSC mengatakan, pendidikan mental dan spiritual selama pemerintahan Onde Baru pimpinan Presiden Soeharto berkembang demikian pesatnya dan mencapai semua pelosok daerah di Indonesia.

Disebutkan bahwa keberhasilan tersebut hanya dapat dicapai melalui proses kesinambungan dari kepemimpinan dan pembangunan di bawah Presiden Soeharto maka

"dengan rasa ikhlas keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam Tegineneng nenyatakan Kebulatan tekad."

Kebulatan tekad itu berbunyi:

1. Menetapkan Presiden Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Indonesia.

2. Mengusulkan kepada MPR RI hasil Pemilu 1982untuk nenetapkan kembali Soeharto sebagai Presiden RI periode 1983-1983.

Sementara itu eksponen Angkatan Mada Islam Lampung dalam pernyataannya menyatakan pembangunan selama Orde Baru di bawah Presiden Soeharto sangat berhasil dan karenanya untuk menjamin kelangsungan pembangunan nasional maka kepemimpinan nasional harus tetap pada pemerintah Orde Baru.

Organisasi lainnya yang membuat pernyataan dan kebulatan tekad itu mengemukakan pertimbangan yang serupa tentang perlunya Presiden Soeharto tetap memangku jabatan sebagai Presiden RI periode 1983-1988 sekaligus memberi gelar sebagai Bapak Pembangunan Nasional. (DTS)

Tanjungkarang, Antara

Sumber: ANTARA (4/12/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 298-299.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.