PERTEMUAN PILOSOFI PNI DI BANDUNG

PERTEMUAN PILOSOFI PNI DI BANDUNG [1]

 

Djakarta, Sinar Harapan

Prof. Sunawar Sukowati SH Ketua UU DPP PNI mengatakan garis perdjuangan partai jang tertjantum dalam “Yudhia Pratidina Mahaenisme” sebagai pengganti deklarasi Marhaenis masih kurang memuaskan sebab belum terperintji setjara mendetail.

Bunawar Sukowati mengatakan kepada “SH” Kamis siang bahwa untuk mempertegas azas marhaenisme maka PNI merentjanakan akan mengadakan musjawarah lembaga pembina marhaenisme di Bandung.

Ia mengatakan bahwa pertemuan tersebut untuk menggalakan jang direntjanakan semula, tetapi dengan mengganti Osa, maka pertemuan itu dirobah mendjadi pertemuan pilosof2 PNI guna membitjarakan azas2 baik di bidang politik maupun bidang lainnja seperti sosial budaja, Ide tsb, pada mulanja ditjetuskan oleh Usep Ranuwidjaja SH.

Atas pertanjaan “SH” pilosofi siapa jang akan diundang dalam pertemuan tsb oleh Sunawar dikatakan al. Wilopo SH.

Sementara itu Ketua I DPP PNI Mh Isnaeni menurut “Suluh Marhaen” memberikan keterangan tentang adanja rentjana RE Uni tokoh2 PNI Bandung sbb:

Apa jang dinamakan reunie antara tokoh PNI jang katanja akan dilangsungkan di Bandung seperti disiarkan sementara surat kabar ibukota (Kami/Sinar Harapan red) adalah tidak benar dan tidak pernah ada. Demikian ditegaskan Ketua I DPP PNI MH Isnaeni kepada wartawan “SM” sesaat setelah ia memimpin sidang DPP PNI di Salemba Raya 73 Kamis Siang.

Isnaeni memberikan keterangan tsb, didampingi oleh anggota2 DPP PNI lainnja dimana tampak hadir pula Prof Usep Ranuwidjaja jang namanya disebut2 dalam pemberitaaan2 tsb. Selandjutnja dikatakan bahwa buat PNI sama sekali tidak ada alasan untuk ber–reuni (bersatu kembali), demikian “Suara Marhanen”. Djumat pagi

“Apakah Hadi akan diundang djuga?”, Didjawab dan mengandjurkan kepada Bang Usep untuk mengundangnja.

Berbitjara soal pertemuan lembaga pembinaan marhaenisme tsb, Sunawar mengatakan “Saja sudah mempersiapkan konsep bagaimana sebaiknja ideologi marhaenisme itu”.

“Bagi saja tjita2 PNI Masa Marhaen seharusnja untuk memperketjil gap antara jang paling kaya dan miskin di Indonesia (si Marhaen)”, demikian kata Sunawar.

Ia mengatakan pula bahwa PNI akan ada persamaan dengan partai Willy Brandi di Djerman Barat jang telah meninggalkan marxisme.

Ditanja pendapatnja mengenai berita2 pers di Ibukota jg menjangkut dirinja, Sunawar Sukowati menjatakan sepandjang berita2, jang dikemukakan oleh “SH” tidak keberatan apapun. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (19/03/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 653-654.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.