PERTEMUAN PRES. SOEHARTO PARPOL DAN GOLKAR

PERTEMUAN PRES. SOEHARTO PARPOL DAN GOLKAR [1]

 

Djakarta, Sinar Harapan

Hari Rabu telah berlangsung pertemuan antara Presiden Soeharto dengan partai2 politik dan golongan karya di Istana. Hal2 jang dibahas dalam pertemuan tersebut berkisar pada soal2 persiapan pelaksanaan Pemilihan umum serta ekses2nja jg dilaporkan terdjadi diberbagai darah akibat adanja penekanan dari kalangan tertentu.

Djuga dibahas bagaimana membina hubungan jang serasi antara semua kekuatan sosial politik jang ada dan bagaimana meningkatkan perannja dalam membangun bangsa dan Negara.

Selesai pertemuan direntjanakan kepala negara akan menjerahkan kepada masing2 parpol2 dan Gol. Karya sebuah mobil unit beserta uang Rp 10 djuta untuk keperluan kampanje oleh parpol dan golkar.

Jang hadir dari partai2 dan Golkar al. dari PNI ketua Umumnja Hadisubeno, M. Isnaeni dan Hardjanto. NU Ketua Umumnja Idam Chalid KH. A. Sjaichu dan Soebchan ZE, Parmusi, Minteredja SH, Agus Sudono, RamIi harahap, Husni Thamrin, IPKI A. Sukaramadidjaja, Mustafa Supangat, Tobing Murba, Sukarni, Husein Jusuf. Katholik U. Kasimo, VB Da Costa, Dwjat. Parkindo JCT Simorangkir SH. A. Wenas, Sabam Sirait, Soegaib, Drs. Z. Manusama, Drs. TAM Simatupang. Perti RusIi Holil Saleh. PSII Ibrahim, Imam Supardjan dan MA Gani seangkan dari Golkar Letdjen Sokowati Sumiskum dan Murdopo.

Golkar jaitu dengan mengandalkan tjendikiawan2 memanfaatkan kekuatan2 effektip ABRI serta pengusaha2 untuk melakukan perombakan struktur politik.

Sambil memandang kepada Jusuf Midian menjatakan bahwa tidak sah memakai istilah golongan X, katakan sadja itu Golkar. Kita tidak tutup mata terhadap perlakuan dari oknum Golkar, tetapi laporan jg terdjadi dari daerah2 harap diperiksa teliti kebenarannja dan kami paling utama jg akan menuntut supaja dilakukan tindakan tegas kalau benar2 melakukan kesalahan kata Midian Sirait.

Generasi muda dipaka untuk memasuki satu golongan tertentu utk melakukan perombakan struktur politik terutama setelah semua pintu dengan UU Pemilu. Kesempatan jg luas hanja ada di GoIkarnja ada di Golkar.

“Saja berfikir tiga kali untuk masuk golkar dengan djaminan dapatnja kita memanfaatkan kekuatan effektip ABRI maka saja jakin perombakan struktur poIitik dimana perbaikan nasib rakjat bisa tertjapai.”

Parkindo Ulurkan Tangan

Sabam Sirait (Sekdjen Parkindo) mendjandjikan dan memberi djaminan setelah pemilu nanti kalau Parkindo kalah akan bersedia melakukan pembaharuan organisasi baharu jang lebih modern dan bersedia bergabung dengan struktur politik jang baharu “kami tetap mengulurkan tangan kepada golongan Islam untuk kerdja sama” kata Sabam Parkindo mengingatkan bahwa sedjak keputusan MPRS jang menundjuk Soeharto sebagai Presiden maka djangan sampai Golkar menganggap bahwa mereka jang paling memiIiki Presiden Soeharto demikian djuga idee pembaharuan adanja tehnologi intelektual serta program2 golkar. Setjara tegas di-ingatkan Sabam kepada Golkar untuk tidak mengulangi sedjarah dimana kekuatan 1 politik setjara sadar atau tidak sadar ikut memetjah tubuh ABRI “Kita tidak menghendaki adanja zulkifli2 lubis2an atau Bambang Utoyo dimana tubuh ABRI dipetjah2 dari luar” kata Sabam Saja minta supaja ditjek kebenarannja kalau tidak benar supaja dibantah, bahwa sekarang ini Deppen Djakarta 300 orang pegawai Deppen jang dipaksa mengisi Formulir dimana isinja ada ajat jang menjebut bahwa dalam Pemilu nanti saudara memilih golongan mana dari jg sepuluh.

Sajang, kata Sabam kesemuanja pegawai ini menolak untuk mengisi formulir jang tidak demokratis ini, dan karena Deppen punja Menteri dari AURI maka mengisi formulir ditunda” kata Sabam sambil senjum. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (07/04/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 696-698.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.