PERTEMUAN SATU SETENGAH JAM PRESIDEN SOEHARTO DAN WK. PRESIDEN DORONJSKI

HM Soeharto dalam berita

PERTEMUAN SATU SETENGAH JAM PRESIDEN SOEHARTO DAN WK. PRESIDEN DORONJSKI [1]

Jakarta, Berita Buana

Indonesia akan memanfaatkan posisi dan peranan Yugoslavia dalam usaha untuk engubah sikap negara2 Non Blok yang sampai sekarang masih menentang donesia dalam persoalan Timor Timur, demikian dikatakan oleh Menteri Luar Negeri  a.i. Mochtar Kusumaatmadja kepada pers Selasa siang kemarin di Istana Merdeka, selesai pertemuan antara Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Republik Sosialis Federal Yugoslavia StevanDoronjski.

Presiden Soeharto dan Wapres Doronsjki kemarin mengadakan tukar pikiran selama lebih kurang satu setengah jam. Menurut Menlu a.i. pembicaraan kedua pemimpin itu dititik beratkan kepada pembicaraan yang menyangkut kerjasama antara kedua negara yang sama2 menganut paham non blok.

Ketika ditanyakan perincian dari pembicaraan antara Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Yugoslavia itu, Menlu a.i. Mochtar Kusumaatmadja SH menegaskan bahwa hasil pembicaraan ini akan disiarkan kemudian. Dalam hubungan ini pula ditambahkan bahwa hari Rabu ini mengenai kerjasama non alignment itu masih akan dibicarakan di antara delegasi Indonesia dan Yugoslavia.

Yugoslavia, menurut Menteri Mochtar Kusumaatmadja SH, menilai baik sekali peranan Indonesia di dalam dialog Utara-Selatan, di mana Indonesia dalam Grup 77 telah bertindak sebagai juru bicaranya. Walaupun demikian, diharapkan agar peranan itu dapat ditingkatkan lagi.

Menteri juga menjelaskan bahwa ia akan memberikan wawancara kepada TV Yugoslavia, dan pada kesempatan ini ia akan menjelaskan lebih banyak mengenai kerjasama non alignment itu.

Ditanyakan apakah dalam pertemuan antara Presiden dan Wapres Stevan Doronjski itu juga dibicarakan mengenai kerjasama militer, Menlu a.i. menyatakan bahwa persoalan kerjasama militer itu sudah dibahas di Yugoslavia ketika Menhankam/Pangab Jenderal Panggabean berkunjung ke Yugoslavia.  Jadi dalam pertemuan kemarin itu masalah kerjasama militertidak disinggung-singgung.

Menteri menyatakan belum bisa lebih banyak memberikan keterangan dan baru bisa memberikan keterangan lebih banyak, setelah pulang dari Denpasar menyertai kunjungan Wapres Stevan Doronjski ke Bali. Masih banyak pembicaraan akan dilakukan oleh Wapres Yugoslavia itu dgn. pejabat Indonesia, antara lain Selasa sore dengan Menteri EKUIN Dr. Widjojo Nitisastro dengan Pimpinan DPR/MPR dll.

Tapi Menteri menambahkan bahwa Indonesia akan memanfaatkan posisi Yugoslavia di dalam usahanya untuk merobah sikap negara yang sampai sekarang menentang Indonesia dalam persoalan Timor Timur.

Setelah pertemuan dengan Presiden di Istana Merdeka, Wapres Stevan Doronjski Selasa siang kemarin mengadakan perkenalan dan bertukar pikiran dengan Pimpinan DPR/MPR. Pada malam harinya menghadiri Jamuan Kenegaraan di Istana Negara yg diberikan oleh Wapres Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Menurut rencana Rabu pagi ini Wapres Stevan Doronjski dan nyonya beserta rombongan disertai oleh Menlu a.i. Mochtar Kusumaatmadja bertolak ke Bali untuk kunjungan selama dua hari. (DTS)

Sumber: BERITA BUANA (25/01/1978)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 615-616.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.