PERUTUSAN PARLEMEN BRUNEI DITERIMA PRESIDEN SOEHARTO
Perutusan Parlemen Brunei, Sabtu lalu, diterima Presiden Soeharto di Bina Graha. Perutusan Parlemen Brunei tersebut dipimpin ketuanya, Pangeran Indera Mahkota Pengairan Muda Kemalludin Al-Haj dan datang ke Bina Graha dengan diantar Ketua DPR RI Daryatmo.
Perutusan Parlemen Brunei tiba di Jakarta, Jumat, dan akan berada di Indonesia sampai tanggal 20 Mei. Mereka datang ke Indonesia atas undangan DPR RI.
Selama di Indonesia, perutusan Parlemen yang terdiri dari 20 orang itu akan bertukar pikiran tentang keparlemenan dengan DPR RI dan juga akan mengadakan kerja sama.
Menteri Luar Negeri RI Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja SH di Deplu Pejambon Sabtu siang telah menerima kunjungan kehormatan delegasi parlemen Brunei.
Pada pertemuan tersebut telah pula dibicarakan mengenai usaha usaha meningkatkan, hubungan kerja sama antara kedua negara dan bangsa.
Maksud kunjungan perutusan Parlemen Brunei tersebut di Indonesia untuk mempererat persahabatan. Mereka juga akan menyaksikan jalannya sidang komisi DPR secara langsung.
Ke Yogyakarta
Selama di Jakarta akan mengunjungi Monas, Masjid Istiqlal, TMII dan Stasiun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Cibinong.
Kemudian juga akan mengunjungi Yogyakarta, meninjau, Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono, melihat lihat Kawasan Industri Kecil dan melihat-lihat Candi Borobudur.
Mereka juga diterima Wakil Presiden H. Adam Malik dan Menlu Mochtar Kusumaatmadja.
1.500 Dollar AS per Kapita
Kesultanan Brunei, dewasa ini masih menjadi Protektorat Inggris, Brunei terletak di Pulau Kalimantan (Borneo), berbatasan dengan negara bagian Serawak, Malaysia. Berpenduduk hanya sekitar 200.000 jiwa dengan luas negara 5.765 km2, dan dengan garis pantai sepanjang 121 km.
Bandar Seri Begawan, adalah Ibu kota Brunei. Basil Utamanya adalah minyak bumi, karet dan kayu. Karena hasil minyak dan hasil buminya yang relatif banyak dengan penduduk yang sedikit, pendapatan perkapita penduduk Brunei cukup tinggi, sekitar 1.500 dollar AS per tahun per kepala.
Brunei mulai dijadikan singgahan kapal kapal Inggris sekitar tahun 1840. Sejak tahun 1888, menjadi daerah protektorat Inggris.
Negara kecil ini punya Parlemen dengan anggotanya berjumlah 21, termasuk ketuanya, dan akan merdeka di tahun 1983 mendatang. (RA)
…
Jakarta, Berita Buana
Sumber : BERITA BUANA (17/05/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 716-717.