PERWIRA PENJERAH PERKARA HARUS LEBIH TEGAS LAGI

Pertemuan Bersama Presiden – Keempat Panglima ABRI

PERWIRA PENJERAH PERKARA HARUS LEBIH TEGAS LAGI

. Selama ini Para Komandan Djarang Meneruskan Perkara Bawahannja Kepengadilan

. 1400 Perwira Remadja Akan Dilantik [1]

 

Djakarta, Kompas

Rapat penting antara Presiden Soeharto dengan keempat Panglima ABRI dan Kepala Staf Hankam jang dilangsungkan Senin kemarin di Istana Merdeka telah mengambil kesimpulan, bahwa Perwira Penjerah Perkara (Papera) dan Atasan Jang Berhak Menghukum (An-Kum) dimasa2 mendatang harus lebih tegas lagi mendjalankan fungsinja.

Hal itu sangat penting mengingat selama ini para Komandan nampaknja kurang tegas melakukan penindakan terhadap bawahannja jang benar2 bersalah, hingga djarang sekali para komandan jang bersangkutan meneruskan perkara bawahannja kepengadilan.

Demikian keterangan jang diperoleh dari Panglima Angkatan Kepolisian Komisaris Djenderal Hugeng selesai rapat penting itu menurut ‘PAB’

Selandjutnja diperoleh keterangan, bahwa dalam rapat antara Presiden dengan keempat Panglima ABRI dan Kas Hankam itu telah dipersoalkan pula soal2 mengenai Repelita (Rentjana Pembangunan Lima Tahun) jang akan berlaku mulai tahun 1969.

Antara lain telah dibahas mengenai sumbangan ABRI untuk Repelita dan segi2 pengamanannja. Disamping itu djuga hal2 jang berhubungan dengan kesulitan ABRI antara lain bagaimana dengan budget jang berkurang ABRI tetap dapat mendjatahkan fungsinja.

1400 Perwira Remadja Akan Dilantik

Selandjutnja pada hari Senin kemarin Presiden djuga telah menerima Dandjen AKABRI Laksda Udara Sutopo jang didampingi oleh Wadandjen AKABRI Irdjen Pol Mustafa Pane. Mereka telah melaporkan pada Presiden tentang kegiatan2 AKABRI dan minta petundjuk dari Kepala Negara.

Dalam hubungan ini Presiden djuga menjetudjui untuk bertindak sebagai Inspektur Upatjara pada upatjara pelantikan perwira2 remadja tamatan AKABRI bertempat di Akademi Angkatan Laut di Surabaja tanggal 10 Desember jad.

Dalam upatjara Prasetia Perwira itu akan dilantik sebanjak 1.400 perwira remadja dari Keempat Angkatan Bersendjata. Upatjara bersama itu akan merupakan peristiwa jang kedua kalinja.

Sumber: KOMPAS (25/11/1968)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 183.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.