Pesan Presiden Soeharto:
SELURUH PENDUDUK AGAR MEMBANTU PELAKSANAAN SENSUS
Tanpa Data Statistik yang Dipercaya, Pembangunan Menemui banyak Hambatan
Presiden Soeharto menyerukan, seluruh penduduk yang tinggal di Wilayah Republik Indonesia agar membantu mensukseskan Sensus Penduduk 1980 dengan memberikan kemudahan bagi pelaksanaannya serta memberikan keterangan yang diperlukan secara benar, jujur dan wajar.
Seruan Presiden itu disampaikan dalam amanatnya yang disiarkan RRI dan TVRI Pusat Jumat malam, mengawali pelaksanaan Sensus Penduduk 1980, yang akan berlangsung dari 20 September sampai 31 Oktober 1980.
Hari ini, 20 September 1980, salah satu pekerjaan besar dan penting, yaitu kegiatan "cacah jiwa" dimulai. Petugas-petugas Sensus, dilengkapi dengan surat tugas, akan mendatangi semua rumah tangga yang ada di wilayah Republik Indonesia.
Mereka ini melaksanakan bagian permulaan terpenting dari Presiden Soeharto, kegiatan cacah jiwa dengan melakukan pemberian nomor bangunan sensus pada tiap bangunan, untuk memudahkan pelaksanaan tugasnya.
Pencacahan jiwa harus selesai tanggal 31 Oktober 1980, dan penghitungan penduduk Indonesia itu akan didasarkan pada keadaan hari itu, 31 Oktober 1980, jam 24.00 WIB. Pekerjaan besar itu akan meliputi kunjungan pada kurang lebih 30 juta rumah tangga. Pekerjaan itu menurut Presiden, menuntut kecermatan dan ketelitian para petugas.
"Pekerjaan mereka hanya dapat berhasil baik jika memperoleh pengertian dan kerjasama saudara-saudara semua, sebagai penduduk yang diharapkan menjadi pemberi keterangan yang benar,” kata Presiden.
"Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kesediaan seluruh penduduk Indonesia, untuk memberi keterangan yang benar dan cermat kepada petugas sensus yang akan mendatangi rumah saudara-saudara sekalian" seru Presiden.
Pemerintah menaruh perhatian dan harapan yang besar terhadap melaksanakan dan hasil-hasil yang akan dicapai dari pengumpulan data kependudukan yang diperoleh dari sensus itu.
Keterangan tentang penduduk Indonesia dengan segala ciri sosial ekonominya penting artinya bagi perencanaan dan pengendalian jalannya pembangunan yang sedang dilaksanakan.
Tanpa data statistik yang cermat dan dapat dipercaya, perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pembangunan untuk menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang kita cita-citakan, akan mengalami banyak hambatan.
Pemerintah setiap saat membutuhkan keterangan tentang kependudukan yang tepat dan terperinci.
Keterangan itu sangat diperlukan untukmenyusun program penyediaan kebutuhan pokok rakyat, terutama pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya dah program-program pembangunan pada umumnya.
Jenis keterangan yang dikumpulkan dalam Sensus Penduduk 1980 itu telah dirancang dengan seksama agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Di samping pengumpulan keterangan-keterangan pokok dari seluruh penduduk melalui Sensus Lengkap, juga akan dikumpulkan keterangan yang sangat terperinci terhadap sekitar 5% dari rumah tangga yang ada di Indonesia melalui "Sensus Sampel".
"Karena itu, bagi Saudara yang secara kebetulan terpilih untuk memberikan keterangan dalam Sensus Sampel tersebut, saya turut berterima kasih, bila Saudara bersabar dan menjawab dengan benar seluruh pertanyaan yang diajukan oleh petugas Sensus Sampel," kata Presiden.
Kepada para petugas Sensus, Presiden menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas jerih payah mereka dalam menjalankan tugas melaksanakan Sensus Penduduk.
Selain itu, Presiden mengharapkan seluruh aparat pemerintahan daerah dari tingkat pamong desa, kecamatan sampai Kepala Daerah, serta semua instansi pemerintah lainnya, baik sipil mau pun militer, turut ambil bagian dalam menjamin kelancaran pelaksanaan Sensus.
Selanjutnya, Presiden menyerahkan kepercayaan kepada Biro Statistik di Pusat mau pun daerah atas mutu dari hasil Sensus Penduduk atas dasar ketekunan dan kerja keras aparatnya.
Untuk melaksanakan Sensus Penduduk itu, pemerintah dalam hal ini Biro Pusat Statistik sudah mempersiapkan petugas-petugasnya. Sebanyak 275 ribu petugas sensus berasal dari berbagai instansi pemerintah/departemen telah dipersiapkan dan dilatih.
Sensus penduduk itu akan berlangsung secara tiga tahap dan akan menjangkau seluruh penduduk Indonesia baik berwarganegara asing, tidak berkewarganegaraan bahkan penduduk suku terasing sekalipun.
Tahap pertama sensus, merupakan "sensus lengkap", tahap kedua "sensus sampel" dan tahap ketiga, "sensus moment telling", atau hari Sensus.
Sensus lengkap meliputi pertanyaan tentang keluarga, jenis kelamin, tanggal kelahiran, agama dan "lainnya”, kewarganegaraan, tempat lahir, tempat tinggal 5 tahun yl, pendidikan, bahasa yang dipakai dsb. (DTS)
…
Jakarta, Suara Karya
Sumber: SUARA KARYA (20/09/1980)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 981-982.