PESAN PRESIDEN SOEHARTO TINGKATKANKAN KEGIATAN2 GERAKAN PRAMUKA [1]
Jakarta, Berita Buana
Di tengah2 lebih kurang 4.000 orang anggota Pramuka di Cibubur, kilometer 26 sebelah selatan Jakarta, Sabtu pagi, Presiden Soeharto berpesan, penghayatan dan pengamalan Pancasila akan mudah kita lakukan apabila kita telah menghayati dan melatih diri untuk mengendalikan diri pribadi kita masing2.
Dalam upacara Apel Pramuka, bertepatan dengan Hari Pramuka ke XV itu, Kepala Negara mengatakan, “Kita harus mampu mengendalikan diri, karena seseorang tidak mungkin hidup, tidak mungkin berbuat sesuatu tanpa adanya orang lain, tanpa adanya lingkungan masyarakat.”
Apabila kita telah menyadari dan mampu mengendalikan diri yang demikian itu, kata Presiden, maka dalam pengetrapannya dalam penghayatan dan pengamalan Pancasila, menjadi lebih terang dan tidak memberatkan.
3 Pesan Presiden
Dengan pengendalian diri pribadi, kita sebagai makhluk sosial, akan senang hati dan ikhlas menolong atau membantu orang lain yang memerlukan bantuan, menggunakan kemampuan dan apa yang kita miliki tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi sedapat mungkin juga agar dapat dinikmati masyarakat.
Pesan Presiden pada Peringatan Hari Pramuka ke XV di Cibubur itu ialah :
- Teruskan dan tingkatkan kegiatan2 Gerakan Pramuka membentuk kader2 bangsa dan tenaga pembangunan yang akan ikut serta dalam kegiatan pembangunan bangsa dan negara,
- Tepati dan amalkan Satya dan Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak hanya jumlah anggota saja yang meningkat, tetapi juga mutu dan pribadi anggota Gerakan Pramuka harus meningkat pula, dan
- Amalkan Pancasila dengan ber-Eka Prasetia Panca Karsa secara nyata dalam kehidupan pribadi kita dan dalam kehidupan masyarakat, mulai dari masyarakat keluarga sampai dengan masyarakat bangsa.
Kepada Pramuka Tim-tim
Di antara lebih kurang 4.000 anggota Gerakan Pramuka yang apel di perkemahan Pramuka, di hutan karet yang masih muda di Cibubur itu, hadir pula 100 orang anggota Gerakan Pramuka dari Timor-Timur. Terdiri dari Pramuka Penggalang Putra dan Putri. Kepada para anggota Pramuka dari propinsi yang barn ini, Kepala Negara berpesan:
“Saya anjurkan, agar menggunakan waktu yang singkat ini, selama bergaul dengan saudara2mu setanah air dan sebangsa, untuk saling mengenal, saling bertukar pikiran dan pengalaman, dalam alam kemerdekaan, yang bebas dari rasa takut dan rasa rendah diri”.
Presiden menegaskan: “Arena perkemahan ini, merupakan sempit yang baik bagimu, untuk merasakan berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Siapkan pula dirimu untuk menjadi manusia Pancasila, yang akan sanggup membangun daerah kalian …”.
Presiden Soeharto yang pagi itu bertindak selaku Inspektur Upacara Apel Pramuka di Bumi Cibubur, didampingi oleh Wakil Presiden, Ka. Mabica DKI Jakarta Ali Sadikin, Ka Mabica Jabar Aang Kunaefi, Ka. Kwarnas Ny. Tien Soeharto, Ka Kwarda DKI Jakarta Ny. dr. Artati Sudirdjo, semuanya mengenakan seragam Pramuka.
Komandan Upacara Apel adalah Pramuka putri dari Kwarcab Bogor, Indah Rachmat. Apel besar Pramuka kali ini diikuti oleh pramuka2 dari Kwarda DKI Jakarta, Kwarda Jabar, termasuk: Kwarcab Tanggerang, Bekasi, Kodya dan Kabupaten Bogor, serta dimeriahkan dengan satuan pembawa panji2 Pramuka, Korps musik Pramuka, serta anggota2 Pramuka dari Timor-Timur.
Ketika Presiden mengadakan inspeksi suasana Bumi Perkemahan Cibubur tampak megah, karena para pramuka berdiri dan berbaris secara rapi, tegap, megah dengan iringan musik yang penuh semangat. Apel itu dihadiri oleh pramuka2 mulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega, Pembina sampaiAndalan. Pramuka2 dari Timtim yang hadir itu mewakili 8.000 pramuka di daerahnya.
Pembacaan Mukadimah UUD 45, Pancasila dan Dasa Dharma Pramuka putri, masing2 dari Kwarda DKI Jakarta, Rini, dan 2 orang dari Kwarda Timtim, Maria Isabel dan Joana Marselina. Kedua putri itu membaca mukadimah secara lancar dan lantang, hanya ucapannya agak sengau …, tetapi justru hal itulah yang mendapat sambutan hangat hadirin semuanya, termasuk: Presiden, Ny. Tien Soeharto dan Wakil Presiden Hamengkubowono.
Jeepnya Berjalan Seret
Apel besar Pramuka Sabtu pagi di Cibubur tersebut juga dihadiri oleh undangan penting, antara lain para menteri, para pejabat tinggi sipil dan militer, serta para dubes dari negara2 sahabat.
Selain upacara resmi, Presiden dan para pimpinan Pramuka lainnya mengadakan inspeksi ke seluruh kompleks perkemahan yang terletak ditepi (danau) Situ Baru, Cibubur. Ditempat ini telah berdiri lebih kurang 400 kemah, membuat hutan karet muda yang biasanya sepi menjadi meriah.
Ketika Presiden dan para pemimpin pramuka melewati barisan pramuka dari Tim-tim, suasana makin meriah, karena tepuk tangan meledak. Selama peninjauan, Presiden, Wakil Presiden, Ny. Tien Soeharto dan para pemimpin pramuka lainnya disambut dengan nyanyian bersama serta tepuk tangan.
Sementara itu beberapa pramuka berdesak-desak dengan maksud ingin melihat dari dekat para pemimpinnya. Bahkan ada yang mengejar-ngejar tanda tangan para pemimpin, antara lain mengejar tanda tangan Bang Ali. lnspeksi Presiden dan para pemimpin Pramuka itu dilakukan dengan jeep terbuka menambah mesranya suasana pramuka. Saking padatnya anggota pramuka yang ingin mendekat jalan2 yang dilalui jeep Presiden dan pemimpin2 lainnya, jalannya jeep menjadi seret. Tetapi suasana gembira ria, dengan iringan, nyanyian bersama dan tepuk: tangan, terus bergema. (DTS)
Sumber: BERITA BUANA (16/08/1976)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 265-267.