PIDATO KENEGARAAN DI DPRGR TGL. 16 AGUSTUS DJAM 09.00 PAGI

PIDATO KENEGARAAN DI DPRGR TGL. 16 AGUSTUS DJAM 09.00 PAGI

  • 669 Djuta Untuk Pembangunan Tahap Kedua Gedung MPR DPR
  • Pembangunan Selesai Lima Tahap [1]

 

Djakarta, Kompas

Pidato Kenegaraan dalam rangka Peringatan genap 24 tahun Hari Proklamasi akan diutjapkan Presiden Soeharto di Dewan Perwakilan Rakjat pada tanggal 16 Agustus. Upatjara mulai djam 9 pagi, dan para tamu diharapkan hadir sebelum 8.30.

Menjongsong Hari Proklamasi itu, Rabu pagi pimpinan DPRGR mengadakan konperensi pers. Selain mendapat keterangan mengenai upatjara resmi tanggal 16 Agustus, para wartawan diatas mendapat pendjelasan2 tentang target legislatif dan per calon2 jang dihadapi DPRGR, disamping soal membangun projek gedung MPR/DPR, jang kini memasuki tahap kedua pembangunan.

Atas pertanjaan Ir. Sunarjo selaku projek officer menerangkan bahwa dalam anggaran tahun 1969 – 1970 ini telah disediakan 699 djuta rupiah untuk pembiajaan pembangunan projek gedung MPR/DPR tahap II.

Djumlah itu dikurangi 240 djuta rupiah untuk pembangunan perumahan karyawan sekretariat MPR-DPR di Kebon Djeruk.

Pembangunan projek MPR/DPR ini dimulai lagi dalam tahun 1968 dan akan dilaksanakan dalam lima tahap/tahun. Dalam tahap kedua ini akan diselesaikan pembangunan gedung utama Tahap ke III diselesaikan gedung sekretariat Tahap IV banquette hall dan auditorium. Tahap ke V seluruh diharap selesai.

Biaja jang dikeluarkan selama ini sebanjak 20 djuta dollar terbagi dalam 156 miljard rupiah (ul) pada tahun 1965;428 miljard rupiah (ul) dalam tahun 1966;Rp 165 djuta (ul) dalam tahun 1967 ; Rp 319 djuta dalam tahun 1968 dana dalam tahun 1969 sudah dikeluarkan 75 djuta rupiah.

Biaja tersebut diatas kebanjakan dipergunakan untuk upah dan pembelian material jang telah disusut karena rusak atau hilang.

Sebuah Taman

DISEBELAH selatan gedung akan dibangun sebuah taman lengkap dengan danaunja. Tentang penggunaan taman itu nanti masih belum ada ketentuan pasti. Setjara bergurau, Wakil Ketua DPRGR Mh. Isnaeni mengatakan;

“mungkin djuga akan didjadikan sematjam Disney-land Indonesia, Siapa tahu?”

Ir. Sunarjo mendjelaskan bahwa daerah kompleks MPR/DPR itu semula rawa, effeknja hingga sekarang masih terasa Basement dari gedung sekretariat kini tergenang air, sehingga perlu dipompa dan dilimpahkan ke kali Tjirakit. Kali ini mengalir ke danau dalam taman jang sedang dibangun itu.

Untuk mentjegah djangan sampai tanah dilongsorkan air, maka perlu diberi tanaman. Sekaligus ini dimanfaatkan untuk membangun taman.

Atas pertanjaan apakah projek gedung MPR/DPR itu bukan merupakan projek mertju suar seperti halnja projek Ganefo dulu, Ketua DPRGR H. A. Sjaichu menjatakan bahwa tidak demikian. Mengingat telah tersedianja bahan2 pembangunan maka kita dihadapkan pada alternatif pembentukan pembangunan jang berarti penghantjuran bahan2 bangunan jang telah ada atau meneruskannja. Maka diputuskan untuk meneruskan pembangunannja. Selain itu sebagai suatu negara demokrasi kita memerlukan suatu lambang demokrasi jakni berupa gedung jang representatif dimana wakil2 rakjat dapat bersidang.

Ditambahkan oleh Wakil Ketua Mh Isnaeni bahwa dalam djangka pandjang, penjelesaian projek tsb, djuga akan menghemat keuangan negara. Sebagai tjontoh dikemukakan bahwa mulai tanggal 16 Agustus nanti utusan Parlemen Perantjis diakomodir digedung tsb.

Tidak perlu ingin mengeluarkan biaja untuk memborong kamar2 Hotel Indonesia. (DTS)

Sumber: KOMPAS (13/08/1969)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 279-280.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.