PIDATO KENEGARAAN PD PRESIDEN DJEN. SUHARTO DI DPR GR TGL. 16-8-1967 (XIV) ^[1]

 

Djakarta, Angkatan” Bersendjata

Pedoman Pelaksanaan Hankam Nasional Dan Kekaryaan ABRI

Kami kini akan mendjelaskan masalah2 dibidang tertib Hankam jang dihubungkan sekaligus dengan konsep Han/kam Nas. Sidang Umum Ke IV MPRS telah menggariskan dalam bidang Petahanan Keamanan seperti jang tertuang dalam ketetapan MPRS No. XXIV. Ketetapan itu menegaskan beberapa hal jang prinsip sebagai berikut ;

1. Hak dan kewadjiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara sesuai dengan pasal 30 Undang2 Dasar 1945
2. Dwi Fungsi ABRI sebagai alat negera alat Revolusi atau kekuatan sini; Kekaryaan anggauta ABRI. Dalam rangka melaksanakan ketatapan MPRS itu, maka kini tengah disiapkan rantjangan Undang2 Pokok Pertahanan, sedangkan pada achir thn 1966 sebuah seminar hankam telah menghasilkan doktrin Hankam nasional serta Doktrin Perdjoangan ABRI jang diberi nama TJATUR DHARMA EKA KARMA jang setjara integral telah merumuskan landasan idiil, asas serta pedoman pelaksanaan Hankam Nasional dan Kekaryaan ABRI.

Dengan Doktrin tersebut, maka djelaslah bagaimana konsepsi Bangsa kita mengenai pelaksananaan HANKAM NAS dan mengenai tugas ABRI baik didalam pelaksanaan tugas2 dibidang Hankamnas maupun pada bidang2 menHANKAM mendjadi djelas pula hakekat daripada Dwi fungsi ABRI, jakni sebagai alat HANKAM dan sebagai golongan Karya.

Menurut doktrin tersebut jang harus dipertahankan diamankan oleh ABRI adalah ideologi Pantjasila, segala hasil perdjuangan jang telah ditjapai pada segala bidang kemerdekaan, kedaulatan dan integritas negara, persatuan & kesatuan wilajah dan Bangsa Indonesia serta hal2 kehidupan dan kepentingan nasional. Dengan menjadari hakekat antjaman baik dari luar maupun dari dalam serta segala aspek jang ada hubunganja dengan hankamnas, maka politik hankamnas adalah defensif aktif dan pada dasarnja berkewadjiban :

1). Setjara nasional :

• Mengamankan konsolidasi dan pembangunan republik Indonesia sebagai modal pokok perdjoangan bangsanja dan dari manapun datangnja, sedangkan potensi Hankamnas tersebut merupakan perpaduan jang serasi antara sistim sendjata sosial (sissos) dan sistim sendjata teknologi (sistek).

2). Setjara Internasional :

• mengadakan kerdjasama regional serta membentuk dan mewudjudkan kestabilan diwilajah Asia Tenggara.
• Mengusahakan adanja kerdjasama internasional dalam rangka perdjoangan untuk menghapuskan inperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinja dan dari manapun datangnja.

Usaha2 pokok Hankam nasional dalam mengsukseskan pengamanan strategi Dasar Kabinet Ampera.

Setelah sidang Umum ke IV MPRS, tugas Hankamnas dihadapkan pada dua karya pokok jakni :

1. Karya ikut serta mensukseskan straregi Dasar Kabinet Ampera.
2. Karya mengamankan keseluruhan strategi Dasar Kabinet Ampera.

Karya ikut serta mensukseskan strategi Dasar Kabinet Ampera diselenggarakan dengan dua usaha pokok jakni :

• Menegakkan dan membina Orde Baru sehingga dapat disusun daerah pangkal PantjaSila dan Undang2 Dasar 1945, agar selandjutnja Pantjasila dan Undang undang Dasar 1945 dapat diselamatkan dan diamalkan setjara murni dan konsekwen:
• Mensukseskan Dwi Dharma dan Tjatur Karya Kabinet Rehabilitasi.

Karya mengamankan strategi Dasar Kabinet Ampera diselenggaraka dengan dan usaha pokok pula jakni :

• Rehabilitasi dan konsoliodasi potensi dan kekuatan Hankamnas dilapangan ideolgi, psychologi, politik, ekonomi, sosial budaja dan-militer serta penjelesaian penumpasan sisa-sisa G.30S./PKI Orde Lama dan kontra revolusi lainnja, termasuk subversi infiltrasi dan pemberontakan.
• Kewaspadaan dan kesiagaan menghadapi serangan seangan mendadak dan landasan2 diatas dan terutama untuk dapat ikut mensukseskan pelaksanaan program2 Kabinet Ampera maka segenap slagorde ABRI pertama tama harus melakukan redisiplinering kembali, redisiplinering ABRI berarti harus dipatuhinja kembali semua tata tertib ABRI baik didalam kesatrian tata tertib dalam kesatuan2 maupun tata tertib ABRI ditempat2 umum, Tindakan2 atau tingkah laku jang menjinggung perasaan rakjat, betindak sewenag wenang harus diachiri selekas mungkin. Setiap anggota ABRI harus sadar bahwa ABRI tidak lain adalah rakjat biasa jang diberi kepertjajaan memakai pakaian seragam dan memanggul sendjata.

Memelihara Kewaspadaan

Redisiplinering ABRI berarti pula bahwa anggota ABRI harus mengetahui dan tunduk kepada paraturan2 umum jang berlaku, disamping tambahan chusus harus tunduk dan patuh kepada hukum jang belaku chusus terhadap anggotra ABRI. Redisiplinering anggota ABRI akan sangat besar pengaruhnja dan dapat mendjadi tjontoh bagi ketertiban masjarakat pada umumnja.

Pembersihan Sisa2 G30S/PKI Dan Orde Lama

Dalam rangka tindakan-tindakan pengaman kedalam tubuhnja sendiri maka ABRI harus tetap waspada dan melakukan pembersihan pembersihan kedalam slagordenja terhadap sisa2 pengikut G.30S./PKI dan Orde Lama.

Pembersihan sisa2 G.30S./PKI dan penumpaan gerombolan Tjin komunis di Kalbar.

Demikianlah pula ABRI harus terus melakukan pembersihan terhadap sisa2 kekuatan G.30S./PKI jang masih melakukan pengatjauan gerombolan komunis tjina didearah Kalimantan Barat hendaknja merupakan peringatan bagi kita, bahwa terhadap Pantjasila masih mengantjam.

Agar pengatjauan ini tidak meluas maka kepada kesatuan2 ABRI setempat telah diperintahkan untuk segera menumpas gerombolan ini, walaupun djumlahnja hanja beberapa ratus orang sadja.

Tugas-tugas keamanan telah pula diselesaikan oleh kesatuan2 ABRI di Irian barat jaitu dengan telah berhasil di tumpasnja gerombolan bersendjata jang masih menginginkan kembalinja pendjadjahan.

Rakjat didaerah itu dalam perwudjudan tekadnja untuk tetap dapat merupakan bagian dari rakjat Indonesia dan daerah jang tak terpisahkan dari wilajah kesatuan republik Indonesia. seperti jang berulang kali telah mereka tegaskan dalam pernjataan mereka.

Pemberantasan Penjelundupan

Dalam rangka usaha stabilitasi ekonomi, serta dalam rangka usaha menegakkan tertib ekonomi dan tertib hukum maka ABRI djuga ditugaskan untuk menumpas dan memberantas segala bentuk penjelundupan jang dilakukan oleh siapapun djuga.

Civic Missices

Kemampuan tenaga dan peralatan jang dimiliki oleh ABRI perlu dikerahkan untuk melaksanakan Operasi karya, terutama guna rehabilitasi daerah, perbaikan prasarana dan pembukaan daerah baru. Dengan demikian ABRI dapat mempelopori peningkatan produksi dan djasa jang belum mampu dilakukan oleh Rakjat sendiri.

Rintian jang telah dimulai oleh Operasi Karya ABRI itu dapat dilandjutkan oleh Rakjat sendiri untuk meningkatkan usaha usaha beproduksi

Penertiban Aparatur

Pimpinan dan para Anggota DPR GR jang terhormat, : Dalam melaksanakan tugas pokok dan programnja Pemerintah sedjak semula sadar akan perlu dan pentingnja aparatur jg sehat, kuat bewibawa, bekerdja dengan efektif dan effesien.

Penertiban aparatur ini sudah sedjak semula diusahakan oleh  Kabinet Ampera bahkan telah dimulai sedjak fase penjelamatan.

Lembaga Konstitusionil

Langkah-langkah untuk mendudukan kembali Lembaga2 Negara sesuai dengan ketentuan konstitusi djuga telah banjak dilakukan sesuai dengan Undang2 dan mengindahkan putusan2 dari MPRS.

Berdasarkan Undang2 No. 10 tahun 1966 telah disempurnakan dan diperlengkapi susunan MPRS dan DPR GR sehingga golongan2 jang sebelumnja diwakili didalam lembaga perwakilan Rakjat memperoleh kesempatan menjalurkan keinginannja setjara konstitusionil.

Demikian pula penjusunan kembali Dewan Pertimbangan Agung sesuai dengan Undang2 jang baru, sedang dalam pemasakan untuk pada waktunja dapat bekerdja melaksanakan fungsinja setjara efektif. Kemudian BAPPENAS sambil menunggu Undang2nja telah disempurnakan organisasinja untuk memperlantjar pelaksanaan tugasnja jang sangat penting untuk menjelenggarakan pembangunan nasional selandjutnja. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSEDJATA (4/09/1967)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 635-639.