PIMPINAN PARPOL & GOLKAR TAK PERLU ADA DIDESA

Aspri Presiden Majdjen Ali Murtopo

PIMPINAN PARPOL & GOLKAR TAK PERLU ADA DIDESA [1]

 

Djakarta, Suara Karya

Aspri Presiden Majdjen Ali Murtopo menganggap, tidak hanja berlaku bagi partai2 politik sadja, akan tetapi djuga terhadap golongan karja tentang tidak perlunja pimpinan partai ada didesa2.

Majdjen Ali Murtopo mengemukakan pendapatnja itu hari Senin di Bina Graha ketika oleh pers ditanjakan mengenai pernjataan Panglima Kodam Diponegoro Majdjen Widodo.

Majdjen Widodo dalam pernjataannja baru2 ini mengemukakan pimpinan partai2 polik tidak perlu ada didesa2.

Dalam tanggapannja itu Majdjen Ali Murtopo selandjutnja mengemukakan, bahwa masjarakat djangan lagi dikotak2an karena organisasi “Akan tetapi masing2 punja tanggung djawab untuk membawa masjarakat desa mengisi kemerdekaan jaitu bekerdja untuk meninggalkan pendapat mereka”.

Golkar Tidak Akan Dipartaikan

Mendjawab pertanjaan Majdjen Ali Murtopo menegaskan, bahwa Golkar tidak akan dipartaikan. Golkar akan tetap mendjadi organisasi saat karyawan meskipun ikut dalam berpolitik.

Dikatakan, bahwa Golkar menitik-beratkan pada profesi kerdja sebagai karyawan jang merupakan alat pembangunan nasional.

Mengenai “3 bendera dalam Pemilu jad” Ali Murtopo menjatakan terdiri dari dua partai politik dan Golkar.

Politik Golkar mendukung konsep pembangunan nasional kata Majdjen Ali Murtopo.

Pengangguran

Berbitjara mengenai pengangguran Ali Murtopo menjatakan bahwa hal ini ada hubungannja dengan kepadatan penduduk di Djawa, Madura dan Bali jang harus mendapatkan perhatian jang serius.

Sedangkan pemetjahannja melalui projek2 pembangunan, Transmigrasi dan pembatasan kelahiran.

Dalam masalah transmigrasi menurut Ali Murtopo, pradjurit2 ABRI jang dalam masa persiapan pensiun oleh Hankam akan didjadikan sebagai pelapor dalam bidang ini seperti membuka daerah2 baru dll.

Disinilah letak kegiatan Hankam dalam segala bidang, dalam rangka pembangunan. Karena itu djelas bahwa Hankam bukan hanja untuk Golkar, demikian aspri Presiden Majdjen Ali Murtopo.

Sumber: SUARA KARYA (12/10/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 902-903.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.