PM SINGAPURA LEE KUAN YEW TIBA DI BATAM RI

PM SINGAPURA LEE KUAN YEW TIBA DI BATAM RI

Batam, Antara

Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew bersama istri dan sejumlah pejabat Singapura, Minggu pagi (29/11/1987) tiba di Batam untuk melihat perkembangan pulau yang dijadikan tempat pariwisata. Di Bandara Hang Nadim, tamu dari Singapura itu disambut Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto, yang tiba lebih awal dari Jakarta.

Ikut serta dalam rombongan PM. Lee Kuan Yew antara lain Wakil Perdana Menteri, Goh Chok Tong, Menteri Pembangunan Wilayah merangkap Wakil Menlu (Second Minster for Foreign Affairs), Wong Kan Seng, Menteri Komunikasi, Yeo Ming Hong, Menteri Perburuhan, Lieu Yok Swan, dan Duta Besar Singapura di Jakarta, Barry Desker.

Sebelum mengadakan pembicaraan di Wisma Batam, Presiden Soeharto dan PM Singapura Lee Kuan Yew melihat Hotel Batam View (Batam View Hotel), yang merupakan hotel terbesar saat ini di Batam.

Di Hotel tersebut, Menristek/Ketua Otorita Batam, B.J. Habibie memberikan penjelasan mengenai pembangunan di pulau tersebut kepada Presiden Soeharto dan PM. Lee.

Mereka selanjutnya menuju ke Batam Centre, suatu kawasan yang dirancang menjadi pusat perdagangan, industri jasa, rekreasi dan wisata, olahraga, pendidikan dan pemerintahan.

Batam Centre yang luasnya 2.300 hektar, dan terletak di Teluk Tering itu akan dikembangkan sampai tahun 2004.

Di tempat itu Presiden Soeharto dan PM Lee menanam pohon beringin (ficus benyamina) sebagai lambang persahabatan kedua negara, dan tanda mulai dibukanya Batam Centre bagi penanam modal.

Kedua pemimpin dan rombongan makan siang di Batam Island Country Club, dan selanjutnya mengadakan pembicaraan di Wisma Batam.

Sedangkan para menteri kedua negara, di ruangan terpisah juga melakukan pertemuan.

Sementara Presiden Soeharto dan PM Lee melakukan pembicaraan empat mata, Ibu Tien Soeharto dan Ny. Lee Kuan Yew meninjau Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMKTA) di pulau tersebut.

Selesai pembicaraan, PM Lee dan rombongan kembali ke Singapura dengan menggunakan ferry dari pelabuhan laut Sekupang, dan kemudian Presiden Soeharto beserta rombongan kembali ke Jakarta dengan pesawat khusus.

Sumber: ANTARA (29/11/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 581-582

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.