PM THAILAND STRATEGI PEMBANGUNAN ASEAN PERLU DIKAJI LAGI

PM THAILAND STRATEGI PEMBANGUNAN ASEAN PERLU DIKAJI LAGI

Jakarta, Antara

Perdana Menteri Thailand Chatichai Choonhavan hari Jumat menyatakan ASEAN perlu mengkaji kembali strategi pembangunannya, yang selama ini dinilainya lebih menekankan pada usaha ekspor keluar kawasan ASEAN.

Ketika menyampaikan pidato pada acara jamuan santap malam yang diselenggarakan Presiden Soeharto untuk menghormatinya di lstana Negara, Jakarta, PM Thailand mengusulkan agar perhatian negara-negara ASEAN sebaiknya diarahkan kembali pada pengembangan potensi besar pasar yang dimiliki ASEAN sendiri.

Dengan demikian, katanya, ketahanan ekonomi ASEAN akan lebih kokoh untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem ekonomi internasional.

Menumt PM Thailand, pengkajian kembali strategi pembangunan ASEAN itu perlu dilakukan mengingat perekonomian internasional dewasa ini diwamai oleh meningkatnya usaha-usaha bersifat proteksi dan persaingan ketat.

Tamu negara itu menyatakan keyakinannya bahwa penduduk ASEAN yang berjumlah sekitar 300 juta merupakan pasar sendiri yang dapat menjadi landasan kokoh bagi pengembangan perekonomian negara-negara ASEAN di waktu mendatang.

“Oleh karena itu kita harus menggunakan kembali usaha-usaha untuk memberi kelonggaran dalam hubungan perdagangan diantara sesama negara anggota ASEAN, dan meningkatkan kerjasama di bidang industri,”katanya.

PM Thailand mencatat bahwa kerja sama ekonomi di antara sesama negara ASEAN sudah lama didiskusikan, tetapi dalam kenyataannya selama ini belum banyak dilaksanakan.

Acara jamuan santap malam yang diselenggarakan Presiden Soeharto untuk menghormati PM Thailand tersebut dihadiri pula oleh Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden dan Ny. EN. Sudharmono, para kepala lembaga tertinggi dan tinggi negara serta para menteri Kabinet Pembangunan V.

Dalam pidatonya pada acara itu, PM Thailand juga menyinggung tentang situasi politik internasional yang dinilainya kini diwamai oleh kecenderungan yang mengarah pada terciptanya kerja sama dan perdamaian di antara berbagai bangsa.

“Bahkan negara-negara adikuasa melihat perlunya untuk mengurangi ketegangan dan menempatkan lebih baik penekanan hidup berdampingan secara damai,” katanya.

Sebagai contoh meredanya ketegangan situasi politik internasional itu, PM Thailand antara lain menunjuk pada peningkatan hubungan AS-Sovyet akhir-akhir ini, yang tercermin oleh keberhasilan mereka dalam perundingan pengurangan senjata.

Situasi tersebut, menurutnya, lebih mendorong usaha bersama ASEAN dalam mencari penyelesaian masalah Kampuchea.

PM Thailand menilai Indonesia telah memainkan peranan penting dalam mendukung usaha ASEAN menyelesaikan masalah Kampuchea, dengan cara menyelenggarakan Pertemuan Informal Jakarta (JIM).

“JIM akan dicatat sebagai suatu persitiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya para pemimpin Vietnam dan faksi-faksi Khmer yang bertikai saling bertemu langsung setelah 10 tahun mereka terlibat konflik,” demikian Chatichai Choonhavan.

Jakarta, ANTARA

Sumber : ANTARA (21/10/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 189-190.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.