PNI INTRUKSIKAN UNTUK COME-BACK [1]
Djakarta, Indonesia Raya
Dari kalangan2 jang amat mengetahui di Djawa Tengah, wartawan Indonesia Raya mendapat keterangan, bahwa PNI telah memutuskan untuk melakukan come back setjara positif, kedalam gelanggang pemerintahan dan politik. PNI merasa kini, bahwa telah tiba waktunja untuk meninggalkan sikap pasifnja selama ini, sedjak peristiwa Gestapu petjah. Dan PNI mengalami kemunduran luar biasa akibat kolaborasinja jang erat dengan PKI, dan banjaknja anggota2nja jang mendjelma djadi orang2 komunis, termasuk sekretaris djenderalnja sendiri Ir. Surachman.
Pimpinan PNI dikabarkan telah mengeluarkan instruksi2 kepada segenap tjabang2 PNI diseluruh Indonesia untuk aktif sekali merebut kedudukan2 dalam pamongpradja dan pamong desa. Disetiap pemilihan lurah anggota2 PNI mungkin mengusahakan agar PNI jang terpilih djadi lurah. Demikian pula dalam instansi pemerintahan sipil manapun djuga, agar orang2 PNI jang telah ada didalam instansi2 ini mengusahakan diangkatnja anggota PNI jang dipertjaja guna mendjabat djabatan2 sekretaris. PNI seperti PKI dahulu menganggap djabatan2 sekretaris adalah lebih penting dari kepala sesuatu djawatan.
Untuk Djawa Tengah instruksi2 serupa ini dikabarkan telah disampaikan oleh Hadi Subeno kepada sebuah rapat pemimpin2 PNI di Jogjakarta dibulan April jg baru lalu.
Orang PNI dikabarkan memandang perimbangan politik jg berlaku kini hanja terbatas pada golongan militer dan agama sadja, sedang peran kaum nasional (PNI) mereka anggap terlalu ketjiL PNI kini akan berusaha utk dapat merebut kedudukan pimpinan Ali Kadir dari PNI pernah mengatakan kepada anggota2 PNI di Magelang, bahwa situasi serupa ini harus diganti djadi situasi Nasmila, jang dimaksudkannja Nasional-Militer-Agama, dengan Nasionalis memegang pimpinan.
Sementara itu ketjuali di Djawa Tengah dan sebagian Djawa Timur sikap rakjat terhadap PNI masih amat dingin sekali. Hampir diseluruh Sumatera, rakjat masih menolak PNI, jang mereka anggap adalah Partai Soekarno dan kolaborator PKI, demikian pula didaerah2 lain diluar pulau Djawa. (DTS)
Sumber: INDONESIA RAYA (16/05/1969)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 259-260.