PRESIDEN AKAN RESMIKAN JEMBATAN AURDURI JAMBI

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto dijadwalkan meresmikan Jembatan Aurduri di Jambi, yang akan membuka wilayah-wilayah terisolasi di propinsi tersebut, sekaligus memperlancar arus lalu lintas dijalur lintas timur Sumatera.

Gubernur Jambi, Masychun Sofwan, SH, selesai melapor kepada Presiden di kediaman Jalan Cendana, Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa peresmian jembatan bernilai Rp. 7,5 miliar itu akan dilakukan September atau Oktober 1989.

Jembatan Aur Duri yang panjangnya 504 meter itu, membelah Sungai Batang hari. “Dengan selesainya pembangunan jembatan tersebut, lalu lintas Palembang- Pekanbaru-Medan dapat diperpendek, jauh disbanding jika harus melalui jalur lintas barat Sumatera,” katanya.

Menurut Gubernur, Rp 6,5 miliar dari dana pembangunan jembatan itu berasal dari pemerintah pusat, sedangkan sisanya dari APBD Jambi.

Pada peresmian jembatan itu, tambahnya, Kepala Negara secara simbolis akan meresmikan pula dimulainya pemanfaatan hasil-hasil Karet Inti Rakyat di Rimbo Bujang dan meresmikan Perkebunan Kelapa Sawit Inti Rakyat di Sungai Bahar (PTP IV).

Gubernur Masychun juga melaporkan kepada Presiden tentang masa tugasnya yang akan berakhir 10 Desember 1989. Laporan tertulis mengenai akan berakhirnya masa jabatan tersebut sudah diserahkan melalui Mendagri.

Selain itu, kepada Kepala Negara, Gubernur menjelaskan pula bahwa ekspor non-migas dari Jambi pada tahun 1988, memberikan devisa kepada negara sebesar 247 juta dolar AS, berarti meningkat jika dibanding tahun 1987 yang menghasilkan devisa 185 juta dolar AS.

Sebelum menerima Gubernur Jambi, Kepala Negara di tempat yang sama, juga menerima kunjungan kehormatan Dubes Turki untuk Indonesia, Metin Inegollu.

 

 

Sumber : ANTARA (27/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal.430-431.